Fakta Tentang Kisah Seram Ulek Mayang, Benarkah Jadi Lagu Pemanggil Setan?

Ulek mayang adalah lagu dan  tarian tradisional asal Malaysia. Memang cerita ulek mayang kurang familiar di Indonesia. Padahal kisah seram ulek mayang sudah terkenal di Malaysia khususnya di daerah pesisir negeri Terengganu. Ulek mayang adalah lagu dan tari penyembahan yang dimana sebuah lagu unik dinyanyikan dengan iringan orkestra melayu yang terdiri dari alat musik gong, gendang, dan biola.

Ada juga yang percaya bahwa ulek mayang ada kaitannya dengan sosok hantu yang menghuni di bawah laut yang suka mengganggu nelayan ketika sedang melaut mencari ikan. Beberapa fakta tentang kisah seram ulek mayang terkuak.

Dilansir dari situs asal Malaysia, lobakmerah.com, diceritakan bahwa ulek mayang tidak hanya dikenal sebagai tarian namun juga lagu. Lagu ulek mayang cukup populer di Malaysia. Ada kalanya salah satu stasiun televisi di Malaysia yakni TV1 selalu memutar lagu ulek wayang bersama dengan tariannya.

“Pada masa yang sama, kita juga sering dengar cerita-cerita seram tentang lagu ni sampaikan nak nyanyi saja-saja pun rasa takut,” tulis situs itu dengan bahasa melayu. Seorang warganet  di Twitter pun membagikan fakta-fakta tentang ulek mayang yang tersohor di Malaysia.

Melansir dari akun Twitter @ErenaTakeuchi mengisahkan bahwa cerita ulek mayang seperti jadi mitos sejak ratusan tahun yang lalu di Malaysia. Ulek mayang menceritakan tentang seorang hantu laut yang jatuh cinta dengan seorang nelayan. Namun cinta hantu laut itu bertepuk sebelah tangan karena sang nelayan menolak cintanya. “Menurut legenda, hantu laut itu telah merasuk nelayan ketika ribut di tengah laut,” cuit akun tersebut.

Setelah keributan itu selesai, para nelayan pun kembali ke daratan. Namun setibanya di daratan mereka terkejut karena ada salah satu nelayan yang tidak kembali ke daratan alias menghilang secara misterius. Diduga nelayan itu diculik oleh penghuni laut yang bernama Puteri Bunian yang berwajah cantik.

Karena percaya nelayan itu diculik penghuni laut, akhirnya para nelayan dan masyarakat pesisir mencari cara untuk menyelamatkan nelayan yang hilang. Salah satu cara yang dilakukan dengan menyanyikan lagu ulek mayang agar sang penguasa laut berkenan mengembalikan nelayan tersebut. Namun sayang cara itu menjadi sia-sia karena Puteri Bunian tidak mau mengembalikkan nelayan itu.

Tetapi salah satu anggota dari penguasa laut berkenan untuk mengajak warga melakukan komunikasi. “Seorang puteri yang cantik menyelesaikan masalah. Puteri Bunian akan mengembalikkan nelayan itu dengan syarat mendapatkan makanan pulut kuning dan ayam panggang,” cuitnya lagi.