Lek Tarjo sesekali berkeliling disekitar ruangan. Ia sepertinya masih memperhatikan sebuah lukisan yang bergambar aneh.
Diperhatikannya lukisan itu dengan seksama. Imajinasinya, seakan membuat gambar di lukisan itu-
terlihat seperti gambar seorang anak kecil. Anehnya, anak kecil yang ada di dalam lukisan itu terlihat sedang menangis. Ia terus memandang keheranan, sampai dipanggil oleh dhe Muin.
"Jo, ora usah ono-ono kowe! Mrene ngger kene bae!"
(Jo, tak usah bertingkah kamu! Disini saja)
Cerita seram dan menakutkan nyata Istana Paku Bulan bersambung ke Part 4