Cerita Hantu Berseri: Padusan Pituh Part 4 (Rogot Nyowo)

Cerita Hantu Berseri: Padusan Pituh Part 4 (Rogot Nyowo)

Hai penggemar horor, apakah kalian pengen baca-baca ceritanya hantu dari pengarang kisah horor legendaris KKN Desa Penari yang ngeri banget itu.

Kali ini di cerita hantu berserinya ada yang berjudul "Padusan Pituh" seperti apa kengeriannya? Yuk kita baca bareng-bareng gengs.

  • Cerita Hantu Berseri: Padusan Pituh Part 3

Mira terlihat bingung, 

"maksudnya apa buk?" tanya Mira,

"ibuk ndak bisa ngomong, ibuk sudah janji sama mbah-mu, katanya kelahiranmu itu pertanda akan terjadinya Rogot nyowo!! ibuk takut Mir, takut kalau apa yang di bilang mbahmu kejadian"

Ilustrasi (malangtoday.net)

"rogot nyowo" Mira masih bingung, ia tak mengerti apapun itu 

"Rogot nyowo itu apa buk"

"ndak, ndak bisa, ibuk ndak mau bicara, ibuk sudah janji, kamu istimewa Mir, rogot nyowo di tentukan oleh tanganmu sendiri, ibuk tidak boleh mengobrak abrik takdir, kamu sudah di ikat oleh"

"oleh siapa buk?" paksa Mira,

namun, ibuk memilih diam, 

"terserah buk, Mira sudah besar tahu apa yang terbaik untuk Mira sendiri" Mira pergi,

malam itu adalah malam terakhir Mira melihat ibunya, setidaknya itu mungkin menjadi yang terakhir kali, karena setelah itu, semua di mulai dari titik ini, Padusan pituh sudah menunggu Mira.

Malam itu dingin, Mira duduk di depan di samping Riko yang tengah menyetir, ia menatap perempuan itu tampak muram, Lindu tengah tidur, malam ini begitu berat bagi mereka, hening, sebelum Mira berbicara, "ibuk bilang lagi, dia nyebut Rogot nyowo lagi, aneh kan?"

Riko hanya diam, 

"kadang orang tua memang begitu Mir, mungkin karena ibukmu dulu kejawen seperti ceritamu, mbahmu juga gitu kan, dan bapakmu?" Riko melirik Mira menunggu reaksinya, Mira selalu sensitif mendengar bapak,

"aku gak pernah lihat bapak, udah lama mati sejak masih kecil" 

" gak satupun aku ingat tentang bapak, seharusnya untuk anak seusiaku, pasti ada ingatan tentang bapak walaupun samar, tapi semakin keras aku coba inget tentang bapak semakin aku gak tau" Mira tersenyum sinis, menertawai hidupnya, "mungkin keluargaku di kutuk kali" 

mobil Riko terus melaju, malam semakin larut, Mira tak tahu kemana Riko akan membawanya, yang ia ingat Riko akan mengantarkannya menemui seseorang,

Ilustrasi (akurat.co)

seseorang yang bisa merawat Lindu, setidaknya melihat apa yang sebenarnya terjadi pada anak itu, anak yang selalu di sebut iblis oleh ibuk.

Tanpa terasa, 8 jam mereka sudah berkendara, setelah berhenti di beberapa titik, Riko masuk ke dalam sebuah desa, desa yang masih terlihat sangat kuno, dengan beberapa wanita yang masih mengenakan jarik, Riko berhenti di salah satu rumah berbentuk Joglo dengan banyak pohon pisang. 

"kita sampe Mir" ucap Riko mengangguk, ia lantas membangunkan Lindu, anak itu terbangun dari tidurnya namun ekspresi wajahnya tampak tidak senang,

"kamu kenapa ndu?" tanya Mira khawatir,

"Lindu gak mau turun, ini tempat apa? tempat ini gelap sekali" 

"gelap?" batin Mira, ia menatap Riko yang menggeleng bingung, tak beberapa lama, seorang ibuk mendekati mobil mereka, ia membawa tali di tangannya, Riko melangkah keluar, "wes teko le," (sudah datang nak)

Riko mengangguk,

"bawa kesini anaknya, biar kami urus" 

"urus bagaimana maksudnya buk?" tanya Riko ia bingung, sebelumnya bahkan ia belum memberitahu apapun kepada mereka semua, tapi seakan-akan mereka tahu bahwa Riko akan datang membawa sesuatu,

terlalu lama, si ibuk itu mendekati mobil, menarik kaki Lindu dari kursi belakang, wanita itu tampak sangat murka, beberapa kali ia menyebut "penyakit" dan hal itu membuat Mira marah, Mira mencoba menghentikan perlakuan kasar wanita itu, namun, ia menatap Mira sengit lalu berujar, "nyowo adekmu, opo nyowomu?" (nyawa adikmu apa nyawamu?)

Mira baru sadar, 

di sekeliling mobil sudah di penuhi wanita yang menatapnya marah, Riko hanya menggeleng pada Mira, ia tidak tahu apa yang terjadi di tempat ini,

"koen wes di enteni ambek Baduh, mbak Mira" (kamu sudah di tunggu Baduh di dalam, mbak Mira) 

Mira melangkah turun, semua wanita mendekati mobil memaksa Lindu keluar dari sana, sedangkan Mira mengikuti satu di antaranya, ia berbicara kepada Mira "semalam Baduh mimpi, katanya yang akan membawa bagebluk akan mampir ke rumah ini" kata si wanita, "namanya Mira"



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"