Ketika kuiyakan, dia bertanya apakah rumah ini dikontrakkan. "Saya udah dua hari nyari kontrakan daerah sini, Mas. Nggak nemu-nemu." Wah, kebetulan sekali. Memang itu rencanaku. Aku langsung mempersilakannya melihat-lihat ke dalam. Bahkan, hari itu juga kami sepakat soal biaya dan cara pembayarannya.
Sah! Rumahku dikontrakkan tanpa mengiklan. Namanya rezeki memang tak ke mana. Ibu itu bersama suami dan kedua anaknya akan mulai pindah ke rumahku minggu depan.
Aku terlepas dari "gangguan", rumahku ada yang merawat, dan aku bisa kembali ngekos. Kukira semuanya sudah beres. Aku tersenyum. Tak terpikirkan sedikit pun bahwa kelak keluarga ibu itu justru menjadi awal dari masalah yang jauh lebih besar, yang akan menguak misteri sang pemilik rumah hijau.
Whait...apa maksudnya kukira semua sudah beres? Apa masih ada lagi kejadian-kejadian janggal ini? Apakah akan berlanjut? Kita simak part selanjutnya yah.... Part 5