Ada orang yang mendapatkan karunia bisa melihat hantu sejak masih anak-anak. Makanya ketika ada cerita seorang anak kepada orangtuanya karena melihat hantu, orangtua menanggapinya dengan berbeda-beda. Ada orangtua yang tidak serius dan menyebut anaknya hanya bercanda. Memang bagaimana yang harus dilakukan orangtua?
Sebagai orangtua tentu mereka memiliki naluri untuk melindungi anak. Hantu dicap sebagai kekuatan negatif. Makanya kadang ada orangtua yang memutuskan untuk melindungi anaknya dari hantu dengan alat-alat yang mengandung sisi rohani, Namun hal itu tidak cukup karena orangtua harus mulai memberikan pengertian dan pendekatan kepada anaknya.
Orangtua jangan panik. Jika saat mendengar anaknya melihat hantu malah ikut-ikutan panic, maka kepanikan itu bisa membuat anaknya tambah khawatir. Jadi usahakan untuk menenangkan buah hati. Orangtua kemudian memberikan kesempatan si anak untuk menceritakan dengan detail bila memang melihat hantu.
Setelah mendengarkan dengan jelas cerita si anak, orangtua jua mulai menceirtakan bahwa memang yang namanya hantu atau makhluk halus berada di sekeliling manusia. Sebagai manusia kita harus menghormati keberadaan makhluk halus tersebut. Makanya orangtua jangan pernah menyangkal atau menentang soal hantu, atau menganggap hantu yang dilihat si anak hanya kebohongan semata.
Misalnya saja si anak bercerita jika ia sering melihat sosok wanita tua yang menampakan diri di dalam rumah atau di depan rumah di jam-jam tertentu. Orangtua tinggal bilang bahwa sosok itu hanya sekedar lewat saja namun tidak mengganggu penghuni rumah. Alhasil anak itu akan menjadi tenang dan rasa takutnya akan berkurang.
Kemudian cara yang bisa dilakukan orangtua adalah dengan mengajak anaknya untuk selalu berdoa.Jika ia sering melihat hantu di malam hari, maka orangtua harus memberikan pesan kepada buah hati untuk selalu berdoa sebelum tidur. Dengan berdoa maka si anak bisa tidur dengan tenang dan tidak mendapatkan gangguan dari makhluk halus.