Bersenggama Bersama Kuntilanak

Bersenggama Bersama Kuntilanak
Ilustrasi (WordPress.com)

Dan setelah semuanya menyala,,akhirnya akupun kembali menuju gudang.

Masih teringat jelas dikepalaku, itu adalah malam pertama aku menjaga Gudang dan kebun itu. Suasana saat itu sangat sunyi sekali, waktu itu aku hanya mendengarkan suara jangkrik yang hanya berbunyi sesekali.

Namun semua itu seolah tidak menjadi masalah bagiku, karena badanku sudah terasa lelah, akhirnya akupun malam itu memilih untuk langsung tidur.

Sekitar pukul 11 malam, aku terbangun dari tidurku karena waktu itu aku mendengar suara seperti seseorang sedang memukul mukul bambu layaknya sedang ronda.

Tok,tik,tokk,,tikk,tookk...

Tok,tik,tok,tok,tok

Karena aku khawatir sosok tersebut adalah pencuri, akhirnya aku berniat untuk turun dan memastikannya, karena selain ini adalah malam pertamaku, Ini semua menjadi tanggung jawabku memastikan keamanan di kebun ini.

Jadi waktu itu meskipun aku sedikit takut, aku tetap memberanikan diri untuk melihatnya lebih dekat lagi.

Dan setelah aku keluar dari gudang, aku langsung mengarahkan senterku kesana kemari untuk memastikan apa ada orang selain aku di kebun ini.

" Siapa ya,,hey siapa itu,,hallo apa ada orang  ,,,," teriakku.

Setelah beberapa lama berteriak dan mondar mandir kesana kemari, waktu itu aku tidak menjumpai siapapun. Hal itulah yang membuatku semakin penasaran siapakah kakek tadi yang mondar mandir di area gudang ini.

Karena aku masih belum merasa aman, akhirnya akupun memutuskan pergi ke pintu gerbang untuk memastikan bahwa benar benar tidak ada orang yang masuk selain aku.

Selama perjalanan ke Gerbang, aku tiba tiba mencium bau yang sangat busuk, bau tersebut tercium sangat dekat seolah sumber bau tersebut tepat dibelakangku.

Karena kufikir saat itu adalah bau bangkai binatang, akhirnya akupun memilih untuk tidak menghiraukannya dan terus melanjutkan langkahku.. tapi anehnya, bau tersebut seolah mengikutiku hingga sampai di gerbang.

Sesampainya di gerbang, aku tidak menemukan sedikitpun keanehan, saat itu, gerbang masih terkunci rapat dan tidak ada bekas orang yang masuk. Bahkan waktu itu aku juga sempat mengarahkan senterku kekanan dan kekiri untuk kembali memastikan bahwa semua benar benar aman.

Dan setelah semuanya kuanggap aman, akhirnya akupun kembali ke gudang.

Saat perjalanan kembali ke gudang, waktu itu aku seolah diikuti oleh makhluk halus.

Meskipun aku tidak melihatnya, tapi aku sangat yakin makhluk halus tersebut mengikutiku.

Bahkan keyakinanku bertambah kuat ketika aku merasakan seperti ada yang duduk di atas pundakku ditambah dengan suara anjing yang sebelumnya menggonggong keras kearahku, tiba tiba gonggongan anjing tersebut berubah menjadi seolah ketakutan seperti telah melihat sesuatu.

Saat itu tentu saja aku segera mempercepat langkahku meskipun badanku terasa semakin berat.

Dan sesampainya didepan gudang, aku tiba tiba melihat ada sosok perempuan berbaju putih kusam dengan rambut yang sangat sudah tidak terawat.

Sosok tersebut berjalan pelan keluar dari dalam gudangku seperti membawa sesuatu.

Melihat hal itu tentu saja aku langsung terkejut dan berlari ke balik pohon agar aku bisa melihatnya lebih dekat lagi.

Dan setelah mendapatkan posisi yang pas, akupun waktu itu mencoba memberanikan diri untuk melihat sosok tersebut, karena didalam hatiku aku masih khawatir jika itu bukanlah setan melainkan maling.

( Sampai saat inipun saya masih tidak tau kenapa waktu itu saya masih nekat untuk melihatnya, padahal seingat saya waktu itu saya sudah kencing di celana ).

Masih teringat jelas di ingatanku, sosok tersebut berjalan pelan mengelilingi gudang hingga beberapa kali, dan tidak beberapa lama kemudian akhirnya sosok tersebut berhenti di belakang gudang.

Setelah sosok tersebut sudah kupastikan tidak berkeliling lagi, saat itulah aku langsung berlari masuk kedalam gudang dan langsung mengunci semua pintu sambil gemetar tidak karuan.

Sesampainya di didalam gudang, aku langsung berlari kedalam kamar dan aku langsung berdzikir sampai akhirnya akupun tertidur pulas.

Keesokan harinya, Aku terbangun karena ada suara orang memanggil namaku,, setelah kulihat dari jendela kamar, ternyata pak Rahmad yang sepertinya sudah sedari tadi berdiri didepan gudang. Dan tanpa fikir panjang akupun akhirnya berjalan turun untuk segera membukakan pintu untuknya.

" Hallo, selamat pagi mas Ilham " ucap pak Rahmad,

" Selamat pagi pak, kirain siapa, silahkan masuk " jawabku sopan.

Dalam kesempatan itu, tentu saja aku langsung menceritakan apa yang kualami semalam.

" Pak, kemarin malam aku kok liat ada orang tua yang lewat di depan gudang. Disekitar sini apa ada orang lain selain kita pak " tanyaku sopan.

Dan belum sampai aku menceritakan semuanya, pak Rahmad tiba tiba langsung memotong ucapanku dengan nada yang sedikit tinggi.

Mas, lain kali kalau masnya lihat sesuatu yang menurut mas itu bukan pencuri, tolong jangan hiraukan ya mas, jangan sekali kali keluar apalagi membukakan pintu, biar mas aman dan betah disini,

Dan ingat! jangan sekali kali mas pergi kebelakang gudang. Kalau mas ketahuan pergi kebelakang, saya akan lapor pak William, karena disini tindakan itu dilarang " jawab pak Rahmad tegas.

Mendengar hal itu tentu saja aku hanya mengangguk meskipun dalam hati aku masih kebingungan dengan maksud perkataan pak Rahmad, karena setauku, dibelakang gudang cuma ada pohon pinus dan tidak ada yang lain. Ahh,,sudahlah,, nurut aja biar aman, ucapku dalam hati.

Dan singkat cerita akhirnya hari itupun berlalu begitu saja.

Malampun kembali tiba.... 

Malam itu seperti biasanya, setelah semua kupastikan aman, aku langsung masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam.

" Dari sini kan semua sudah terlihat, jadi aku tidak perlu keluar jika aku melihat sesuatu, cukup kulihat dari sini saja " fikirku.

Malam itu, saat aku berbaring dengan santai, tiba tiba aku mendengar suara orang melangkah mondar mandir di sekitar gudang.

Dan setelah kuintip dari jendela, aku sangat terkejut karena saat itu aku melihat pak Rahmadlah yang sedang berjalan mondar mandir sambil membawa seperti wadah sesajen.

Semua itu terlihat dari kepulan asap kecil yang keluar dari wadah yang dibawa oleh pak Rahmad.

Lakon Story

Waktu itu, aku juga melihat pak Rahmad seperti tergesa gesa berjalan kearah belakang gudang.

Beliau terlihat wara wiri seperti melakukan aktifitas yang sangat mencurigakan.

Ilustrasi (theAsianparent.com)

Karena aku tidak mau menganggu, akhirnya aku hanya mengawasi sambil masih terheran heran apa yang sebenarnya dilakukan oleh pak Rahmad saat itu.

Dan tanpa menghiraukan hal itu, akupun memutuskan untuk tidak peduli dan memilih melanjutkan tidurku.

Sekitar lewat tengah malam, saat itu aku sangat terkejut karena aku tiba tiba mendengar banyak sekali suara wanita yang sedang melakukan aktifitas, mulai suara mengobrol, tertawa cekikikan, hingga suara tangis,semuanya terdengar jelas dari arah belakang gudang yang kutempati ini

Karena saat itu aku sudah sangat penasaran, akhirnya akupun memberanikan diri untuk melihat kebelakang gudang.

" Ini kan sudah tengah malam, pak Rahmad gak mungkin tau kalau aku pergi kebelakang,  dibelakang kok ramai sekali suaranya, ini pasti ada yang disembunyikan dariku, jangan jangan pak Rahmad menimbun buah dan mau dijual lagi tanpa sepengetahuanku " fikirku,

Saat itu rasa penasaranku sudah tidak bisa dibendung lagi, karena selain aku mendengar suara banyak wanita, saat itu aku juga ingin tau ada apa sebenarnya di balik gudang ini.

Dan akhirnya waktu itu akupun berjalan pelan menuju belakang gudang ini.

Malam itu, ketika aku berjalan baru sampai di samping gudang, aku sudah disambut dengan bau dupa yang sangat menyengat.

Namun hal itu semakin membuat aku penasaran dan akupun memilih untuk terus melangkahkan kakiku perlahan.

Dan sesampainya dibelakang gudang, aku tidak melihat satupun orang, waktu itu aku hanya melihat kebun buah ditambah pohon pinus yang menjulang sangat tinggi.

Namun aku tidak menyerah sampai disitu saja, malam itu aku berusaha terus mencari dengan mengarahkan senterku kesana kemari menelusuri bau dupa yang saat itu masih tercium oleh hidungku.

Dan tidak beberapa lama kemudian, tiba tiba pandanganku teralihkan oleh beberapa ruangan seperti penjara kecil yang berjejer rapi tepat dibelakang gudang ini.

Ruangan tersebut berpagar besi dengan balutan kain putih bersih yang membuatnya  terlihat semakin mencurigakan.

Melihat hal itu tentu saja aku langsung perlahan mendekatinya,,dan ketika aku sudah berada di depan salah satu pintu ruangan besi tersebut,

Aku sangat kaget, karena saat itu aku melihat banyak sekali sesajen, mulai dari dupa, bunga bunga, telur, kemenyan hingga selendang jawa.

Dan karena masih penasaran, akhirnya akupun membuka salah satu jeruji besi tersebut dan mengambil sesajennya untuk melihat lebih detail apa saja isi sesajennya

Saat itu,

 aku sangat kaget karena aku melihat semua isi dari sesajen tersebut terlihat masih baru dan seperti baru saja ada orang yang menggantinya.

" Lho, ini dupa kok masih utuh seperti baru dinyalakan, orang terakhir kebelakang sini kan pak Rahmad, itu juga sudah beberapa jam yang lalu, seharusnya dupanya sudah sisa setengah dong. Tapi kok ini terlihat baru sekali ya " ucapku dalam hati.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"