Beberapa kondisi Berdasarkan Ilmu Sains Bahwa Ada Hantu di Sekitarmu, Awas!

Beberapa kondisi Berdasarkan Ilmu Sains Bahwa Ada Hantu di Sekitarmu, Awas!
Ilustrasi hantu (Liputan6.com)

Suara dengan tingkat intensitas sangat rendah

Dilansir dari IDNTimes.com, Vibrasi frekuensi rendah bisa menyebabkan ketidaknyamanan psikologis pada seseorang. Para ahli mempelajari efek suara turbin angin dan suara jalanan besar yang dekat dengan perumahan, kemudian menemukan bahwa kebisingan frekuensi rendah bisa menyebabkan disorientasi, rasa panik, perubahan detak jantung dan tekanan darah.

Sensasi tersebut, secara medis, sama dengan ketika seseorang merasakan adanya hantu. Jadi ketika kamu berada di tempat sangat sepi, tapi seakan ada kebisingan yang mengganggu padahal gak ada suara, nah itu bisa jadi tandanya.

Tumbuhnya jamur

Tahu gak sih, seorang Shane Rogers, seorang profesor teknik dari Clarkson University, telah menghabiskan berbulan-bulan meneliti berbagai lokasi yang dikabarkan berhantu. Ia khusus meneliti pada perkembangan jamur di tempat tersebut. 

Penelitian awal menemukan bahwa jamur tertentu bisa menyebabkan gejala seperti rasa takut tak berdasar dan demensia. Sensasi ini mendukung sensasi yang muncul ketika ada makhluk astral. Karenanya menurut para ahli, makhluk astral senang berada di tempat berjamur.

Ilustrasi hantu (Metrum.id)

Eksistensinya nyata

Ada lagi nih, dari seorang peneliti bernama Christopher French menyatakan bahwa ada alasan khusus kenapa banyak orang percaya pada makhluk astral. Menurutnya kita semua ingin percaya dimensi lain, tapi secara umum banyak orang gak suka membahas soal kematian. 

Frech menyambung bahwa kita lebih mudah percaya langsung pada sesuatu ketika kita langsung diperlihatkan bukti (misalnya: foto, rekaman suara atau video).

Ya jadi itulah beberapa penjelasan tentang keberadaan hantu di sekitar.... Gimana nih gengs, apakah kalian percaya?



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"