6 Kota Mati Terpopuler Di Dunia, Ada Bekas Taman Main Para Miliarder Lho!

6 Kota Mati Terpopuler Di Dunia, Ada Bekas Taman Main Para Miliarder Lho!

Beberapa kota yang dahulu ramai kini bagaikan kota mati dan tak berpenghuni serta ditinggalkan begitu saja sehingga terkesan terbengkalai. Pagahal, sebuah bangunan terbengkalai saja bisa memberi hawa tidak mengenakkan bagi orang yang melintas atau masuk ke dalamnya. Lalu, apa jadinya kalau yang terbengkalai adalah seisi kota, ya?

Di dunia ini ada sejumlah kota mati yang cukup populer dan perlu kita ketahui, seperti apa keadaannya? Simak ulasan lengkapnya, di bawah ini ya!

Pripyat, Ukraina

6 Kota Mati Terpopuler Di Dunia, Pripyat, Ukraina (Liputan6.com)

Pripyat, Ukraina menjadi salah satu kota mati yang cukup populer di dunia. Bencana yang menghancurkan terjadi di dalam reaktor nomor empat pembangkit listrik tenaga nuklir Soviet di Chernobyl pada 26 April 1986 silam. Hal itu membuat bahan radioaktif membubung di langit Pripyat.

Pripyat merupakan sebuah kota yang paling dekat dengan lokasi ledakan tersebut serta dihuni oleh para ilmuan dan pekerja pabrik. Sekitar 36 jam setelah ledakan, sebanyak 49.000 penduduk dievakuasi oleh pemerintah dan tidak pernah lagi kembali ke kota itu. Sebagian dari mereka menderita sakit bahkan meninggal karena terkena paparan dari radiasi nuklir tersebut. 

Sejak saat itu, pihak berwenang Soviet kemudian menutup zona eksklusi sepanjang 28 kilometer di sekitar Chernobyl, meninggalkan Pripyat sebagai kota mati yang ditinggalkan. Padahal, kota tersebut sebelumnya memiliki fasilitas lengkap dan banyak penduduk.

Para ilmuan memperkirakan kota itu mungkin saja kembali ditinggali, tapi sekitar berabad-abad lagi setelah tingkat radiasnya menurun dan hilang.

Oradour-sur-Glane, Perancis

Kota mati di dunia berikutnya adalah Desa Oradour-sur-Glane di Perancis, yang pada Juni 1944 silam pernah menjadi tempat pembantaian warga sipil Perancis selama Perang Dunia kedua. 

Atas dasar balas dendam terhadap dukungan kota tersebut pada perlawanan Perancis, detasemen Waffen SS Nazi kemudian mengumpulkan dan membunuh sekitar 642 orang penduduknya, kemudian sebagian rumah dibakar hingga rata dengan tanah. 

Orang-orang itu dibawa ke lumbung oleh orang-orang dengan senapan mesin. Sementara itu para wanita dan anak-anak dikurung di sebuah gereja dan dibunuh dengan bahan peledak dan granat pembakar. Hanya sedikit orang yang selamat dengan melarikan diri atau berpura-pura mati atas kejadian kelam tersebut. 

Oradour-sur-Glane lalu kembali dibangun di dekat lokasi lama setelah perang berakhir, tapi Presiden Perancis saat itu, Charles de Gaulle memerintahkan agar reruntuhan kota tua yang terbakar tidak tersentuh untuk dijadikan monumen bagi para korban. 

Hingga saat ini bangunan rusak dan estalase toko yang hangus terbakar masih ada. Nggak cuma itu, kuburan bagi mobil dan sepeda yang telah berkarat juga masih bisa ditemukan.  Situs ini kemudian menjadi rumah bagi museum yang menyimpan koleksi relik dan kenang-kenangan yang ditemukan dari puing-puing.

Pulau Hashima, Jepang



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"