Terkait penggunaan foto yang nyeleneh, Komeng juga sempat angkat bicara. Banyak orang yang mengganggap foto nyelenehnya itu sebagai strategi marketing untuk meraih suara. Meski demikian, Komeng ternyata tak berpendapat demikian, walau hasilnya ternyata cukup memuaskan.
“Ya sebenarnya sih saya cuma pengen beda aja, nggak ada maksud strategi. Ada orang yang bilang strategi marketing apalah saya nggak ngerti, saya kampanye aja nggak ngerti, makanya saya ga pernah kampanye. Coba Anda-Anda semua kalau saya orasi apakah Anda percaya dengan saya, saya tunjukkan dulu, saya ga punya apa-apa, saya ga ngerti apa-apa. Saya cuma bawa visi misi yang berkaitan dengan saya, seni dan budaya.,” ungkapnya.
Saat mendaftarkan foto itu ke KPU, Komeng bahkan sempat mengaku ditertawakan dan dianggap bercanda. Petugas yang saat itu melayani pendaftarannya sebagai caleh bahkan sampai berulang kali bertanya apakah benar Komeng bakal nyaleg dengan foto tersebut.
“Makanya kalau foto itu, waktu itu KPU bilang kalau bisa saya bikin yang pakai baju adat fotonya atau yang punya ciri, saya mau pakai baju adat apa ya, apa adat anak kecil yang nangis mulu. Udahlah saya punya foto ini, dan foto itu pun saya foto sendiri. Saya sebelum pergi, saya selfie sambil manasin mobil terus sata cetak terus saya ke Bandung, saya kasih,” bebernya.
Orang KPU-nya ketawa, nah terus boleh nggak, ya boleh sih ga ada larangan. Ya udah kalau ga ada larangan kan berarti boleh, terus saya mau pergi ditanya lagi, ini bener, anggapannya. Lha iya makanya saya tanya, ini dilarang nggak, enggak. Yaudah saya pakai foto itu, lah ini aneh kata dia. Tapi… Udah bapak jangan nanya lagi. Bapak nanya lagi sampai 3 kali saya dapat pring cantik, akhirnya ya udah iya,” cerita Komeng.