Terungkap Kenapa Banyak Orang Sunda Kerja Jadi Tukang Cukur di Barbershop

Terungkap Kenapa Banyak Orang Sunda Kerja Jadi Tukang Cukur di Barbershop

Orang Sunda banyak yang bekerja menjadi tukang cukur di pangkas rambut atau barbershop. Banyak orang Sunda khususnya orang yang berasal dari Garut memutuskan untuk jadi tukang cukur. Ternyata hampir semua barbershop di Indonesia memperkerjakan orang Garut sebagai tukang cukur.

Banyaknya orang Garut jadi tukang cukur tak lepas karena sejarah. Kabupaten yang dekat dengan Tasikmalaya itu memang menghasilkan tukang cukur rambut yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Dikutip dari buku Lebih Dekat Kumelihat Indonesia karya Achmad San, terungkap alasan Garut  banyak memiliki orang dengan profesi cukur rambut.

Pemberontakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia atau DI/TII menjadi salah satu faktornya. Pemberontakan itu membuat banyak warga Garut mengungsi di beberapa daerah di pulau Jawa untuk menyelamatkan diri. Sebagai pendatang, banyak warga Garut yang memutuskan jadi tukang cukur.

Terungkap Kenapa Banyak Orang Sunda Kerja Jadi Tukang Cukur di Barbershop (Liputan6.com)

Banyak orang Garut yang akhirnya menjadi tukang cukur di beberapa daerah, mulai dari tukang cukur keliling hingga membuat pangkas rambut sendiri. Ketika mereka kembali ke kampung halaman, barulah mereka bercerita tentang kesuksesan jadi tukang cukur.

Kemudian banyak kerabat dan anak-anak muda di Garut yang semangat mengikuti jejak mereka jadi tukang cukur rambut.  Beberapa daerah penghasil tukang cukur rambut di Garut yang paling terkenal adalah Desa Bagendit, Wanaraja, Bina Karya, dan Banyuresmi.

Saking banyaknya tukang cukur asal Garut membuat muncul komunitas tukang cukur di Garut, misalnya Persaudaraan Pangkas Rambut Garut atau PPRG. Komunitas ini didirikan untuk menggaret para tukang cukur rambut di pelosok Garut untuk saling mengenal satu sama lain. Anggota PPRG mencapai 2.000 orang.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"