Penelitian menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita menggunakan sering silent treatment dalam hubungan. Namun, komunikasi yang jelas dan langsung, penting untuk hubungan yang sehat.
Sementara dengan silent treatment, masalah antarpersonal bisa jadi tidak terselesaikan dan berlarut-larut.
Ketika satu pasangan ingin berbicara tentang suatu masalah tetapi yang lain menarik diri, itu dapat menyebabkan emosi negatif seperti kemarahan. Menurut sebuah studi tahun 2012, orang yang sering merasa diabaikan juga terbukti memiliki tingkat harga diri, rasa memiliki yang lebih rendah dalam hidup mereka.
Oleh karena itu, silent treatment dapat berdampak pada kesehatan suatu hubungan, sekalipun orang yang diam tersebut berusaha menghindari konflik.
# Apakah Silent Treatment Tindakan yang Buruk?
Silent tratment sebenarnya gak melulu buruk. Asalkan, jelas apa tujuan seseorang mengambil sikap silent tratment.
Sementara itu, silent tratment bisa dikatakan tindakan yang buruk jika:
- Berusaha menyakiti orang lain dengan mendiamkan.
- Sikap mendiamkan berjalan cukup lama. Lebih dari 5 hari misalnya.
- Mereka bicara pada orang lain, tapi tidak dengan pasangan.
- Mereka mencari pembela atau dukungan dari orang lain.
- Mereka diam untuk membuat pasangan merasa bersalah dan tersiksa.
- Mereka diam untuk mengubah perilaku atau menekan pasangan.
# Apa yang Harus Kamu Lakukan Jika Pasangan Mendiamkanmu?
Ketika pasanganmu sedang mendiamkanmu. Tak perlu buru-buru berburuk sangka atau putus asa. Kamu perlu mengambil jarak dulu untuk beberapa waktu. Dan melakukan beberapa hal di bawah ini:
1. Menerima bahwa pasangan sedang tidak ingin diganggu.
2. Ungkapkan perasaanmu. Apakah kamu sedih dan sakit ketika dia mendiamkanmu.
3. Tanyakan apa yang ia rasakan dan kenapa dia mendiamkanmu.
4. Meminta maaf jika memang kamu salah.