Berdasarkan laporan terbaru dari UNICEF, Anak-anak di Belanda adalah anak paling bahagia di dunia. Diikuti oleh negara seperti Denmark dan Norwegia. Fakta ini lumayan bikin penasaran tentunya. Kok bisa ya? Kenapa?
Alasan yang Membuat Anak di Belanda Sangat Bahagia
Jika kamu seorang anak berusia 9 tahun di lingkungan Zeeburg Amsterdam dan ingin pergi ke perpustakaan utama di ibu kota Belanda, kamu punya beberapa pilihan.
Kamu dapat berjalan kaki menuju gedung, melalui jalan yang ditumbuhi pepohonan dan jalan setapak di sepanjang kanal hingga kamu mencapai tujuan sekitar satu jam kemudian. Kamu dapat naik bus nomor 22, yang gratis berkat program yang dimulai musim panas ini, atau naik trem nomor 14 gratis.
Atau kamu bisa bersepeda, dan itu mudah karena Amsterdam memiliki infrastruktur bersepeda terbaik di dunia. Apa pun kasusnya, ada kemungkinan besar kamu akan pergi perpustakaan umum kota tanpa pengawasan orang tua. Dan orang tuamu mungkin akan baik-baik saja dengan hal itu.
“Di Belanda, dan juga di Jerman, otonomi dan kemandirian pada anak dianggap penting,” kata psikolog anak asal Belanda, Cecile Gunning dan Claudine Dietz. Sistem sekolah, kata mereka, kurang berorientasi pada kinerja dibandingkan di negara lain, di mana anak-anak dipercaya untuk menghabiskan waktu bermain, membangun keterampilan sosial, dan menetapkan prioritas mereka sendiri.
Kepercayaan dari orang tua dan guru, serta kemandirian yang dihasilkannya, adalah alasan utama mengapa anak-anak Belanda termasuk dalam peringkat anak paling bahagia di dunia. Penekanan negara ini pada infrastruktur bersepeda dan transit, yang memfasilitasi otonomi anak-anak, juga tidak merugikan, kata Lisa Corrie, konsultan pendidikan yang berbasis di Belanda.
Selain itu, masyarakat Belanda lebih menekankan kerja sama, pembelajaran sosial, dan kesetaraan dalam pencapaian individu, “tekanan terhadap anak-anak untuk berprestasi di sekolah berkurang,” kata Corrie. Siswa tidak mendapatkan pekerjaan rumah apa pun sampai setelah tahun dasar.
Namun, anak-anak masih belajar banyak hanya dengan menjelajahi dunia di sekitar mereka dengan cara mereka sendiri: Belanda berada di peringkat ke-3 dalam hal keterampilan akademis, sosial, dan emosional.
Tingkat ketimpangan yang relatif rendah di negara ini juga tidak terjadi karena ketimpangan dapat menyebabkan masyarakat menjadi kurang percaya satu sama lain. Semua faktor ini menghasilkan anak-anak yang bahagia, dan negara-negara lain dapat belajar banyak dari cara Belanda membesarkan anak-anak yang bahagia.