Ratusan laki-laki itu juga diminta untuk mengubah wajah-wajah itu hingga sesuai dengan penampilan perempuan yang mereka anggap paling menarik. Terutama untuk jangka panjang atau pendek.
Lewat tiga studi tersebut, para peneliti meyakini bahwa perempuan yang berwajah feminin atau kriteria cewek cantik itu hanya menarik di mata cowok-cowok untuk menjalin hubungan jangka pendek.
Para laki-laki itu tetap lebih memilih perempuan yang secara fisik kurang menarik untuk pasangan jangka panjangnya. Sementara perempuan berwajah feminin itu juga cenderung dianggap lebih menarik oleh para laki-laki yang sudah memiliki pasangan.
Hal ini terjadi karena cewek-cewek cantik itu dianggap memiliki fisik muda. Level estrogennya pun dianggap lebih tinggi. Kesehatan mereka pun lebih baik. Dalam konsep biologi, semua itu adalah karakteristik dari calon partner reproduksi yang sempurna.
Tapi, apa alasan para cowok justru memilih cewek yang kurang menarik sebagai pasangan jangka panjang mereka?
Menurut para peneliti, kebanyakan cowok beranggapan bahwa cewek yang berfisik atraktif cenderung tidak setia. Apalagi kalo cowok yang jadi pasangan mereka tidak terlalu menarik dari segi fisik.
"Sebagai tambahan, mungkin para wanita feminin ini bisa meningkatkan daya tarik mereka sebagai pasangan jangka panjang dengan memberikan sinyal bahwa mereka bisa setia kepada satu pria," jelas Athony C. Little.