Orang Arab atau negara timur tengah lainnya sering datang ke Puncak,Jawa Barat. Saking banyaknya orang Arab datang ke Puncak, di wilayah itu sampai ada sebuah wilayah yang disebut Kampung Arab. Image negatif sering dikaitkan dengan kemunculan orang Arab selama berada di Indonesia?
Melansir dari kanal YouTube Alman Mulyana, seorang pria Arab yang tidak disebutkan namanya mengaku sudah pernah datang ke Puncak. Ketika ditanya alasan datang ke Puncak, pria ini memiliki jawaban. “Orang Arab ke Puncak mencari udara dingin,” kata pria tersebut dalam bahasa Arab.
Udara sejuk Puncak tentu berbeda dengan kondisi cuaca di Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya yang cukup panas dan gersang. Belum lagi di Puncak menyajikan pemandangan indah sehingga orang Arab pun kagum dengan keindahan alam Puncak. Setiap tahunnya banyak orang Arab yang datang ke Puncak.
Sementara itu seorang pria Arab yang tengah berada di Puncak menyebutkan minimal setahun sekali dia pasti datang ke Puncak untuk berlibur. Ia memilih Puncak sebagai tempat berlibur bukan hanya karena pemandangan yang indah dan udara yang sejuk. “Warga Indonesia ramah, baik, dan murah senyum,” jelas pria Arab dilansir dari kanal YouTube Dot co.
Sementara itu seorang warganet di Quora bernama Kori Haryono mengungkapkan fakta lain. Kawasan Puncak yang sering didatangi orang Arab karena di daerah dataran tinggi itu banyak wanita-wanita cantik. “Sepertinya kawasan puncak juga sudah terkenal sampai ke Arab sebagai destinasi liburan esek-esek juga,” tulisnya.
Makanya banyak orang Arab yang datang ke Puncak untuk melakukan kawin kontrak dengan wanita-wanita Puncak, salah satu tempat yang banyak berisi wanita kawin kontrak dengan orang Arab ada di Ciburial dan Warung Kaleng, keduanya ada di Cisarua.
Namun menurut warganet ini sistem kawin kontrak di Puncak yang melibatkan orang Arab sudah berkurang. “Orang-orang Arab itu sekarang lebih memilih layanan PSK. Hebatnya lagi, PSKnya ada yang berasal dari Timur Tengah juga, yang dikenal dengan sebutan Maghribi. Para Maghribi itu di Puncak bersaing dengan PSK Hadromi (Wanita keturunan Arab-Indonesia) dan tentu saja orang-orang lokal,” tulisnya lagi.