Kedua orangtua Bharada E yakni Yunus Lumiu dan Rynecke Alma Pudihang sempat datang ke Jakarta pada bulan April 2022 bertemu putra dan calon menantu, beberapa bulan sebelum putra mereka Richard Eliezer ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Namun kebahagiaan Yunus dan Rynecke tak bertahan lama, karena setelahnya hari-hari mereka dirundung kekhawatiran dan kesedihan.
Tanggal 11 Juli 2022 barulah Yunus dan Rynecke tahu dari berita di televisi jika Richard diduga menembak Brigadir J dalam insiden tembak-menembak di rumah dinas Ferdy Sambo. “Saya sempat tanya ke Richard lewat WhatsApp, kata dia jangan khawatir karena ini hanya masalah kecil, minta doanya,” jelas Rynecke dilansir dari YouTube KOMPASTV.
Orangtua Richard berusaha untuk berpikir positif. Namun apa daya putra mereka terus-menerus dikaitkan dengan kasus tersebut. Meskipun nama Richard disebut Bharada E. Kondisi semakin parah dan membuat Yunus dan Rynecke khawatir dengan keamanan mereka. Akhirnya keduanya pun pindah dari Manado, Sulawesi Utara menuju Jakarta.
Menurut penuturan Rynecke, ia dan suaminya dijemput oleh beberapa anggota Brimob Polri dan dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. “Untuk keaamanan saja, karena foto Richard sudha kemana-mana, saya sangat takut. Bersyukur juga akhirnya dibawa ke Mako Brimob, kebetulan Richard juga ditahan disana,” kenang Rynecke.
Sebab semenjak kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, kediaman keluarga Richard di Manado sepi tak berpenghuni. Tak ada yang tahu keberadaan orangtua Bharada E. Bahkan tetangga pun tak tahu. Ternyata alasannya karena keamanan akhirnya orangtua Bharada E diamankan ke Mako Brimob.
Melihat kasus yang dialami putra bungsunya, Rynecke sebagai ibu sering menangis. Awalnya dia tidak menyangka kasus tersebut menjadi besar dan jadi perhatian satu Indonesia. Apalagi Richard terancam vonis hukuman yang sangat berat karena diduga melakukan penembakan kepada Brigadir J yang membuat sampai meninggal.