Beredar informasi jika rumah sakit di Arab sepi pasien. Apakah orang Arab jarang ada yang sakit? Dilansir dari channel YouTube Pegawai Muslim, dikisahkan ada seorang dokter dari luar Arab yang membuka klinik kesehatan di Mekkah. Selama 6 bulan tidak ada pasien yang datang ke klinik untuk berobat. Sang dokter pun bertanya-tanya.
Ia lantas bertemu dengan seorang warga setempat dan menceritakan apa yang ia alami selama 6 bulan tidak memeriksa orang sakit. Dokter itu pun mendapatkan jawaban dari orang tersebut terkait kenapa orang Arab tidak ada yang berobat ke dokter dan mungkin saja datang ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Kabarnya hal pertama yang dilakukan orang Arab saat sakit adalah melakukan salat 2 raka’at sembari meminta diberikan kesehatan. Jika usaha tersebut belum berhasil maka orang Arab akan melakukan cara berikutnya yakni membaca surat Al-Fatihah dan meniup air lalu meminum air tersebut.
Seandainya belum sehat juga maka cara yang dilakukan adalah melakukan sedekah. Orang Arab percaya jika seseorang melakukan sedekah maka akan diberikan kebaikkan dan kesehatan serta jalan kesembuhan dari sakit.
Kalau pun tidak juga berhasil maka cara ke-4 dilakukan yakni banyak mengucap istighfar dan bertobat agar diampuni segala dosa sehingga sakit yang dirasakan dalam tubuh bisa menghilang. Namun jika belum sembuh juga biasanya orang Arab akan minum madu hingga memakan makanan herbal seperti kurma, zaitun, dan makanan sehat lainnya.
Ternyata jika cara mengonsumsi makanan sehat tidak sembuh juga barulah orang Arab akan datang ke klinik dan rumah sakit untuk berobat menyembuhkan sakitnya. Meski kabarnya rumah sakit di Arab sepi pasien, tapi pada saat musim haji nampaknya banyak pasien yang dirawat yang mengalami gangguan penyakit. Termasuk saat banyak orang Arab terpapar COVID-19.
Di Arab terdapat beberapa rumah sakit yang tersebar di kota-kota besar. Mulai dari Al-Noor Hospital di Mekkah, King Abdullah Medical Complex, Ohud Hospital, Prince Mohammed bin Abdul-Aziz Hospital, King Faisal Hospital, dan beberapa rumah sakit lainnya.