“Sebelum buka puasa mau ngabuburit dimana?,” itulah sepenggal pertanyaan yang sering ditanya orang menjelang buka puasa. Ngabuburit adalah kegiatan yang dilakukan seseorang menjelang buka puasa. Kata ngabuburit sendiri ternyata berasal dari bahasa Sunda.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Lembaga Budaya Sunda Universitas Pasundan, Bandung, Hawe Setiawan mengatakan bahwa istilah ngabuburit memang berasal dari kata burit yang memiliki makna sore atau petang. Kata dasar dalam bahasa Sunda selalu memiliki awalan dengan kata “nga”. Makanya dari kata burit itu menjadi ngabuburit.
Ngabuburit merujuk pad akata kerja yaitu melakukan kegiatan untuk mengisi waktu seraya menyongsong tibanya waktu sore. Jika dikaitkan dengan Ramadan maka melakukan kegiatan bermanfaat untuk mengisi waktu di sore hari jelang berbuka puasa ya sesuai dengan pengertian ngabuburit.
Ngabuburit kata Hawe sudah muncul sejak lama. Bahkan sejak kebudayaan Islam memasuki tanah Sunda ratusan tahun lalu. “Menurut saya sudah lama, sejak nilai Islam masuk ke wilayah Sunda,” papar Hawe. Namun seiring berjalannya waktu kegiatan ngabuburit semakin luas.
Dulunya di saat ngabuburit baru dikenal di Sunda, anak-anak yang tinggal di Jawa Barat melakukan permainan tradisional sambil menunggu waktu berbuka puasa. Permainan-permainan itu adalah bebeledugan atau meriam bambu.
Kini kegiatan ngabuburit lebih beragam dan kreatif karena menyesuaikan dengan kebudayaan daerah masing-masing dan juga zaman yang terus berkembang. Ngabuburit pada akhirnya tidak hanya soal sekedar menunggu waktu berbuka puasa saja tetapi menghayati arti Ramadan sesungguhnya.