Anak Krakatau Menyemburkan Abu Lagi, Begini Fakta Terbaru Gunung Vulkanik Tersebut

Anak Krakatau Menyemburkan Abu Lagi, Begini Fakta Terbaru Gunung Vulkanik Tersebut

Gunung vulkanik yang berada di Selat Sunda menyebabkan tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018. Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau ESDM memberitakan bahwa gunung tersebut mengalami erupsi dengan ketinggian abu panas 1.600 meter. 

Meski terlihat kolom abu diatas puncak gunung Anak Krakatau, tidak terdengar suara gemuruh di sekitarnya. Masyarakat dan wisatawan dihimbau berada pada jarak aman dalam radius 5 kilometer dari kawah. 

Gunung Anak Krakatau (en.tempo.co)

Gunung Anak Kratau menyusut dari 338 mdpl menjadi 110 mdpl. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, terdapat celah yang terus mengepulkan asap. Berdasarkan pantauan terakhir, pada 22 Desember 2018, terjadi retakan baru yang diduga karena adanya getaran saat erupsi. Retakan ini mungkin bisa menyebabkan longsor ketika terjadi getaran terus menerus. Maka, bagi warga terdampak diminta untuk waspada. 

Gunung Anak Krakatau muncul setelah 40 tahun letusan Gunung Krakatau. Tepatnya pada tahun 1927, gunung anakan yang bersifat vulkanik ini tumbuh 0,5 meter setiap bulannya. Pertumbuhannya diakibatkan oleh material yang keluar dari perut gunung. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"