Saat ini Gunung Anak Krakatau menjadi sorotan karena status gunung berapi itu naik menjadi siaga. Jika gunung itu meletus bisa jadi tsunami di kawasan Selat Sunda bisa kembali terjadi seperti pada tahun 2018 silam. Gunung ini muncul karena sang induk Gunung Krakatau meletus pada 1883.
Letusan Gunung Krakatau menjadi salah satu letusan gunung api terparah di dunia karena efek letusannya bisa mencapai Australia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Letusan itu juga memicu munculnya gelombang tsunami setinggi 40 meter yang menyapu kawasan pantai barat Banten dan Lampung bagian selatan.
Mirip dengan gunung-gunung berapi lainnya, gunung ini juga dikabarkan dihuni oleh sosok makhluk gaib. Menurut beberapa saksi yang pernah mendengarnya, konon di kawasan Anak Krakatu sering terdengar suara mirip perempuan yang menangis dan berteriak minta tolong.
Tak hanya suara tangisan wanita, ada juga yang pernah mendengar suara gamelan di Anak Krakatau. Suara alat musik gamelan memang sering terdengar di beberapa gunung di kawasan Pulau Jawa. Kabarnya suara itu bersumber dari dunia gaib yang bersemayam di lokasi gunung tersebut.
Konon selain mitos suara-suara misterius di Anak Krakatau, menurut beberapa pendaki atau orang yang berwisata di lokasi itu, pernah melihat perwujudan makhluk aneh seperti kadal berbentuk raksasa dan burung besar. Padahal jelas-jelas di sekitar Anak Krakatau tidak ada ekosistem hewan kadal raksasa dan burung besar.
Gunung Anak Krakatau muncul di permukaan laut pada 1929. Konon setiap tahun tinggi Anak Krakatau tumbuh sekitar 4 meter. Saat ini tinggi gunung itu mencapai 813 meter. Pertumbuhan Anak Krakatau karena aktivitas vulkanik yang sangat tinggi, makanya banyak material vulkanik yang dikeluarkan dari perut gunung yang membuatnya terus tumbuh.