Sehari Setelah Dibuka, Jalan Raya Bernyanyi Ditutup

Sehari Setelah Dibuka, Jalan Raya Bernyanyi Ditutup

Jalan itu berada di sebuah provinsi Friesland, Belanda. Musik yang ditimbulkan dari jalan raya itu sebenarnya punya tujuan yang baik, yakni mengingatkan pengemudi untuk tertib berlalu-lintas.

Metode ini diterapkan untuk proyek infrastuktur kota Leeuwrden yang terpilih sebagai ibu kota kebudayaan Eropa tahun ini. Sedangkan 'nyanyian' itu juga ditujukan untuk mempromosikan keunikan kota budaya tersebut.

Agar musik bisa dimainkan, kita harus memacu kendaraan yang kita tumpangi dalam kecepatan 60 km/jam. Dengan begitu, kita berarti telah melebihi batas kecepatan yang ditetapkan sehingga garis-garis yang berada di aspal akan mengeluarkan melodi-melodi untuk mengingatkan pengendara.

Bukannya berimba positif, salah seorang warga justru mengaku tersiksa secara psikis atas regulasi ini. Sebab, semakin banyak saja yang melintas di jalan itu dan sengaja memacu mobilnya dalam kecepatan tinggi demi menguji musik-musik yang keluar.

Musik-musik itu menghasilkan suara gemuruh yang memperingatkan pengemudi untuk tidak berbelok. Pemasangan perangkat musik di jalan raya itu menghabiskan biaya 80 ribu gulden. Ini merupakan eksperimen yang bisa mempengaruhi perilaku pengemudi. Tapi kalau terlalu bising, tentu akan mengganggu warga.

Seorang warga yang kesal mengatakan bahwa ia tak bisa bersantai di siang hari atau tidur dengan tenang di malam hari. Kejengkelan keburu memuncak. Jalan itu kemudian ditutup persis sehari setelah pembukaannya.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"