Ncess Nabati memberikan klarifikasi di Instagram pribadinya @ncess_nabati pada Senin (20/6) terkait dirinya yang diberitakan terserang stroke dan masuk rumah sakit karena diduga terlalu banyak makan makanan yang mengandung lemak dan kolesterol. Ncess menuliskan postingannya bahwa dirinya dalam keadaan yang baik-baik saja.
“Alhamdulillah kita sehat walafiat,” tulis Ncess. Para warganet pun bersyukur kondisi Ncess dalam keadaan baik-baik saja. “Sehat-sehat cintaa @ncess_nabati,” tulis akun @fitri_salhuteru.
Memang dilansir dari channel YouTube Insert Official Trans TV terdapat sebuah video yang berjudul “Gegara program makan-makannya, Ncess Nabati Terkena tekanan dan Stroke Ringan. Insert Trans TV”. Dalam pernyataan Ncess dalam video itu, pria bernama asli Fergy ini menceritakan pengalaman alami sakit saat sedang syuting.
Kala itu Ncess saat itu sedang syuting dan makan seafood di sebuah restoran. Saat sedang makan tiba-tiba kepalanya tidak bisa menoleh ke samping dan mulutnya tidak bisa berbicara. “Syuting terpaksa berhenti lalu aku dibawa ke Rumah Sakit, ternyata waktu diperiksa tekanan darah sangat tinggi,” kenang Ncess.
Ncess adalah host program kuliner Bikin Laper yang tayang di TRANS TV. Selama beberapa tahun menjadi pemandu program itu ia memiliki tantangan yang cukup besar dan harus ia lewatkan. karena harus makan makanan berlemak, makanan mengandung santan, makanan pedas, jeroan, sampai makan kepala kambing,” tegas Ncess.
Ncess menyadari bahwa banyak orang di luar sana yang menganggap pekerjaan dirinya sebagai pembawa acara program kuliner adalah sesuatu yang menyenangkan, karena bisa makan apa saja. Selain bisa makan makanan apapun, Ncess juga tak perlu membayar makanan itu.
Setiap syuting Bikin Laper, Ncess harus mendatangi sekitar 5 restoran dan mencoba makanan 3 menu. Jadi bayangkan saja jika satu tempat dia makan 3 menu, berarti Ncess dalam sekali syuting dalam sehari harus makan makanan sebanyak 15 menu. Makan banyak membuat Ncess harus menjaga kesehatan, rajin olahraga dan melakukan pemeriksaan kesehatan yang rutin.