Tujuan orang menonton, atau dalam hal ini lebih banyak mendengarkan ASMR, adalah untuk menenangkan. Idealnya, video ASMR mengarah pada perasaan geli di bagian belakang kepala dan/atau tulang belakang mereka. Bagian tubuh ini jika diberi stimulus terus menerus akan membuat seseorang menjadi rileks.
Video ASMR biasanya melibatkan satu atau lebih dari hal-hal dibawah ini:
• Bisikan lembut
• Gerakan tangan yang rileks
• Memukul bibir
• Mengetukkan kuku/menggaruk permukaan keras seperti meja
• Suara menyikat
Karena efeknya yang merangsang dengan halus, ASMR bisa menjurus ke hal-hal yang berbau seksual.
Baru-baru ini, PayPal memblokir akun pengguna mereka yang terbukti bersangkut-pautan dengan konten ASMR. Bahkan YouTube sendiri sudah mendemonetisasi pembuat konten ini.
Padahal, sebuah riset menunjukkan tidak semua pengguna dan penonton ASMR berhubungan dengan seksual. Pada tahun 2015, para peneliti di Swansea University di Wales menemukan bahwa 85% orang yang menonton (mendengarkan) video ASMR menggunakannya untuk tertidur lelap. ASMR dapat digunakan untuk memberikan bantuan sementara kepada individu dengan depresi, stres dan sakit kronis.
Penelitian juga menemukan bahwa 82% setuju bahwa mereka menggunakan ASMR untuk membantu mereka tidur, dan 70% menggunakan ASMR untuk mengatasi stres. Sejumlah kecil orang (5%) melaporkan menggunakan ASMR media untuk rangsangan seksual, dengan sebagian besar peserta (84%) tidak setuju dengan gagasan ini.