Wanita Ini Punya Alergi Super Parah! Berciuman Malah Bisa Membunuhnya

Wanita Ini Punya Alergi Super Parah! Berciuman Malah Bisa Membunuhnya

Caroline Cray Quinn, wanit asal Boston, Massachusetts, AS, menceritakan jika ia hampir alergi terhadap segala jenis makanan. Penyakitnya itu disebut dengan istilah Mast Cell Activation Syndrome (MCAS) ini, Caroline harus menjalani kehidupan percintaan yang rumit.

MCAS sendiri merupakan kondisi dimana sel mast-alias sejenis sel imun yang berperan dalam respons alergi, teraktivasi secara berlebih. Ketika sel mast ini terstimulasi, maka merkea akan memberikan reaksi alergi yang serius. Gejala yang muncul dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga mengancam jiwa. Dalam kasus Caroline, dia hanya bisa makan oatmeal dan susu formula yang dirancang khusus untuk orang yang memiliki alergi.

Ketika di restoran, biasanya ia cuma memesan air putih. Jika ia terkena sedikit bahan makanan yang memicu alergi, maka ia bisa bengkak, sulit bernapas, diare atau muntah-muntah.

Carolin Cray Quinn (via instagram)

Hal inilah yang membuat Caroline harus berhati-hati ketika kencan. Termasuk saat berciuman bibir, hal ini bisa mengancam nyawa karena pasangannya yang mengkonsumsi makanan yang memicu alergi.

Untuk menghindari alergi, Caroline punya tiga aturan yang harus dihindari pria-pria yang ingin jadi kekasihnya. Dia pun membagikan persyaratan itu di TikTok.

"Aturan No. 1 mereka tidak boleh makan enam makanan pemicu alergi anafilaktik (kacang tanah, kacang-kacangan pohon, kacang wijen, kiwi, mustard atau makanan laut) dalam 24 jam sebelun menciumku," ujar Caroline dalam video yang sudah ditonton 1,7 juta kali.

Apabila calon kekasihnya tidak bisa memenuhi syarat tersebut, maka konsekuensinya Caroline bisa meninggal dunia jika berciuman.

"Saya terkena MCAS pada bulan September 2017 setelah satu reaksi alergi terhadap kontaminasi silang dengan kacang-kacangan yang berkembang menjadi serangkaian episode anafilaksis terhadap makanan yang tidak saya alergi," kata wanita yang bekerja sebagai perekrut layanan kesehatan ini, seperti dikutip dari New York Post.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"