Memasuki usia kepala dua ke atas, active ingredients seperti retinol jadi menu wajib dalam hal anti-aging perskincare-an duniawi yang dipakai.
Sayangnya, nggak semua orang bisa menikmati manfaat dari retinol karena beberaa hal.
Jika digunakan sembarangan, retinol dapat mengiritasi kulit, menyebabkan purging, bahkan meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari.
Selain itu, retinol kurang aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui, serta bisa jadi too harsh buat kulit remaja.
Tapi, kekhawatiran ini ditampik dengan hadirnya bakuchiol sebagai alternatif retinol.
Natural, 100% vegan, plus lebih gentle dibandingkan retinol. Itulah alasan banyak yang tertarik dengan ingredient satu ini, terutama di kalangan penggemar clean beauty dan vegan.
Bakuchiol berasal dari tanaman Babchi atau nama latinnya Psoralea corylifolia.
Nah, tanaman Babchi ini sendiri memang sering digunakan di India dan Cina sebagai obat herbal.
Berbeda dengan retinol yang berasal dari sumber nabati maupun hewani.
Ekstrak tanaman ini bersifat antibakteri, antifungal, antoksidan, anti-inflamasi, bahkan antitumor. Bahkan, sifat anti-aging-nya juga disebut-sebut menyerupai retinol!
Bakuchiol sendiri adalah salah satu dari banyak zat yang terdapat pada tanaman Babchi. Bakuchiol banyak terkandung pada biji dan daun tanaman Babchi.
Bakuchiol diklaim punya cara kerja yang hampir sama dengan retinol dalam hal anti-aging. Sifatnya yang mirip dengan retinol terlihat dari kemampuan bakuchiol untuk menstimulasi produksi kolagen.
Studi juga menunjukkan kemampuan bakuchiol dalam menyamarkan garis halus, kerutan, pigmentasi dan meningkatkan elastisitas kulit, layaknya retinol, tapi tanpa efek samping yang mungkin disebabkan retinol.