Berarti bahwa bahan kimia ini tidak mungkin mencapai plasenta dalam jumlah yang besar dapat membahayakan janin yang belum lahir.
Lalu apakah menggunakan pewarna rambut aman ketika hamil. Jawabannya adalah 'ya'. Dengan catatan menggunakan pewarna yang terstandar dan terjamin mutunya. Karena gak pakai bahan kimia berbahaya.
"Sejumlah kecil bahan kimia dapat masuk, tetapi tidak cukup untuk membahayakan bayi yang sedang berkembang," jelas Dr. Shepherd.
Beberapa dokter yang lebih konservatif mungkin menyarankan agar tidak mewarnai rambut dalam 12 minggu pertama kehamilan karena trimester pertama penuh dengan tonggak perkembangan penting untuk bayi.
Untuk benar-benar meminimalkan potensi risiko iritasi kulit, ada beberapa langkah ekstra yang dapat dilakukan wanita hamil.
Lindungi warna yang sudah digunakan dengan menggunakan sampo dan kondisioner untuk rambut yang diwarnai dan menambahkan masker rambut pengawet warna ke dalam rutinitas mingguan.
Warnai rambut dengan ahlinya dan pergi ke salon yang sudah profesional. Duduk dekat ventilasi atau tempat yang udaranya mengalir dengan baik.
Jika memungkinkan pilih gaya balayage yang tidak menerapkan pewarna langsung pada kulit kepala.
"Jika akan mewarnai rambut atau memutihkan rambut Anda sendiri, pastikan menggunakan sarung tangan dan ikuti petunjuk dengan hati-hati dan pastikan kamu membilas secara menyeluruh setelah setiap penggunaan pewarna rambut," Dr. Shepherd memperingatkan.