Dua pria asal Malaysia menceritakan pengalamannya selama menjalani profesi sebagai pacar sewaan. Keduanya mengaku bisa memperoleh uang hingga lebih dari Rp 100 juta sebulan.
Salah satu pria, sebut saja Raihan, awalnya tak yakin jika pacar sewaan bisa menjadi profesi yang menjanjikan. Raihan mencoba memulai jasa pacar sewaan hanya untuk menambah uang saku ketika dirinya kuliah.
Namun siapa sangka jika yang awalnya ia merasa ragu, ternyata bisa menjadi pekerjaan tetap karena tingginya permintaan.
Raihan memasang tarif RM3500 alias sekitar Rp 1,1 juta per jam untuk berlaku layaknya pacar seperti ngobrol, telefon hingga bertemu langsung.
"Dalam sehari, paling sedikit ada satu klien, atau tiga hingga lima klien. Berapa lama (pelayanannya) tergantung klien. Semakin lama, semakin banyak mereka harus bayar," ujar Raihan, seperti dikutip dari Hype MY.
Ada pula Malik, yang juga bekerja sebagai pacar sewaan. Ia menjajal profesi ini karena memang sedang tren di kalangan teman-teman kuliahnya. Malik memasang tarif sesuai jasa yang ia berikan.
Seperti misalnya berkendara romantis keliling kota, ia biasanya memasang tarif RM169 alias sekitar Rp 533 ribuan. Atau misalnya memberikan pelayanan sederhana seperti chatting atau video call, biasanya ia akan memasang tarif sekitar RM4 dan RM6 atau sekitar Rp 13 ribuan hingga Rp 19 ribuan.
Meskipun keduanya bersedia melakukan banyak hal untuk klien mereka, tapi mereka tetap membatasi diri.
"Saya tidak punya banyak syarat, hanya saja jangan meminta terlalu banyak dan jangan melampaui batas (saya)," kata Malik.
Raihan pun seringkali diminta untuk melakukan aktivitas seksual oleh klien. Namun tentu saja ia menolaknya.
"Selama mereka tidak melanggar batasan saya, saya akan melanjutkan (layanan ini). Mohon maaf, tapi di zaman sekarang ini, uang adalah segalanya," kata Malik.