Kulit putih dan cerah memang idaman banyak perempuan di Indonesia. Namun, warna kulit orang Indonesia yang umumnya sawo matang membuat mereka kebanyakan beralih ke produk pemutih kulit sampai akhirnya termakan oleh janji-janji yang disampaikan dalam iklan.
Padahal, warna kulit sawo matang hingga lebih gelap lagi terjadi karena beberapa faktor, dan itu tidaklah buruk. Di sini, dr. Sondang Aemilia Pandjaitan Sirait menjelaskan tiga penyebab kulit sawo matang berubah menggelap.
Pertama, adalah karena sinar matahari yang terbagi menjadi UVA, UVB, dan UVC. Di sini, sinar UVA-lah yang bisa masuk ke dalam kulit lebih dalam hingga lapisan epidermis paling bawah. Kulit menggelap terjadi karena proteksi kulit terhadap sinar matahari yang berbahaya.
Kulit yang menggelap karena sinar UVA biasanya terjadi pada kulit sawo matang dengan golongan kulit nomor 4-6. Ras dari golongan ini adalah Mongoloid, Melanosoid, dan Negroid. Sedangkan ras Asiatic, Mongoloid, dan Kaukasoid akan memerah jika terpapar sinar UVA.
Kedua, kulit menggelap dan berbintik juga terjadi pada saat perempuan hamil. Sebabnya adalah kandungan hormon yang tidak stabil, yang merangsang munculnya pigmen dengan intensitas berbeda dari biasanya.
Ketiga, iritasi juga menjadi faktor dari menggelapnya area kulit. Dalam hal ini, kulit berupaya memproteksi diri dari zat berbahaya, atau zat-zat lain yang tidak cocok dengan kulit.
Agar kulit selalu sehat, warnanya rata, dan permukaan kulit yang cerah, dr. Sondang menganjurkan agar kita senantiasa menggunakan sunblock. Namun produk skincare juga tak kalah penting. Gunakan produk skincare yang mampu meregenerasi kulit dengan baik, biasanya yang mengandung vitamin C.