Senin 19 Desember 2011 menjadi hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh wanita bernama Dita Anggraeni. Hari itu Dita mendatangi Klinik Anggrek, Obstetri Ginekologi FKUI-RSCM, Jakarta. Tak berselang lama air matanya jatuh membasahi pipinya karena hatinya mengalam kesedihan setelah menjalani pemeriksaan di klinik itu.
Dilansir dari Detik, dokter yang memeriksa Dita memvonis ia mengidap agenesis uteri atau agenesis vagina atau bahasa lainnya MKRH. Gejala yang dialami oleh Dita antara lain tidak datang bulan, rahim tidak berkembang atau bahkan sama sekali tidak ada, dan memiliki saluran vagina yang pendek.
MKRH merupakan sindrom yang memiliki kepanjangan Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser yang diambil dari keempat nama dari para penemunya. MKRH adalah sindrom yang menyebabkan organ reproduksi perempuan tidak tumbuh dengan sempurna.
Terlahir tak memiliki rahim membuat Dita tak akan bisa hamil dan memiliki anak kandung. Padahal Dita sudah memiliki kekasih kala itu. Ia pun berencana untuk menjalani hubungan yang serius hingga bisa jadi pasangan suami istri. Hubungan Dita dengan pria bernama Fahmi sempat kandas lantaran kelainan yang dialami oleh Dita.
Dita bercerita kepada kekasihnya soal kesehatannya yang tak akan bisa hamil dan melahirkan buah cinta mereka. Bahkan saat melakukan hubungan intim, Dita akan alami nyeri karena gangguan pada vaginanya.Dita tak mau sebagai istri dia tidak bisa menjalani perannya. Alhasil rencana pernikahan pun batal.
Jodoh tak lari kemana. Dita dan Fahmi kembali bertemu di sebuah acara sosial. Benih-benih cinta mereka masih kuat hingga mereka memutuskan untuk kembali pacaran. Kala itu Dita masih sama seperti Dita yang dulu. Fahmi mulai terbuka dan menerima kondisi Dita kelak menjadi istrinya nanti.