Gak Cuma Cut Nyak Dien, Tanah Rencong Juga Punya Pahlawan Perang Bernama Malahayati

Gak Cuma Cut Nyak Dien, Tanah Rencong Juga Punya Pahlawan Perang Bernama Malahayati

Selain Cut Nyak Dien dan Cut Meutia, ada satu pahlawan perempuan lain asal Aceh yang tak kalah hebatnya. Ia adalah Malahayati.

Malahayati merupakan seorang panglima perang yang memimpin Inong Balee, sebuah kelompok janda yang ditinggal mati suami di medan perang. Pengabdian Malahayati selama bertahun-tahun sebagai panglima perang membuat Cornelis de Houtman pada akhirnya mati dalam duel satu lawan satu.

Nah, kalau kamu belum tahu banyak soal pahlawan wanita yang super keren ini, yuk tengok beberapa fakta menarik tentang Malahayati di bawah ini!

Malahayati dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional (kba.one)

1. Laksamana Perempuan Pertama di Dunia Pelayaran di Dunia Modern

Malahayati merupakan cicit dari Sultan Salahuddin Syah. Ia memasuki akademi militer kerajaan, Ma'had Baitul Makdis, setelah menamatkan pendidikan sebagai santriwati.

Karena merupakan pelajar yang berprestasi, ia kemudian berhasil jadi komandan protokol istana.

Jika Artemisia I dari Caria tidak dihitung, maka Malahayati adalah wanita pertama yang menjadi laksamana di dunia modern.

Ia bahkan membentuk armada sendiri menggantikan mendiang suaminya bertempur melawan penjajah.

2. Armadanya Berisi Para Janda yang Ditinggal Suami Mati 

Setelah suaminya gugur di medan perang. Malahayati membentuk pasukan berisi para janda pejuang Aceh yang bernama Inong Balee. Meskipun beranggotakan para janda, armada pimpinannya sangat tangkas di bidang militer.

Mereka menyusun sistem pertahanan kuat tidak hanya di laut, tapi juga di darat. Dengan 100 kapal dan benteng di Teluk Lamreh Krueng Raya.

Armada Portugis bahkan bisa dipukul mundur di abad ke-16 berkat ketangguhan Malahayati dan pasukannya. Tak hanya itu, utusan Belanda Cornelis de Houtman pun mati di tangan Malahayati. 

3. Bikin Belanda Minta Maaf dan Inggris Keder

Setelah armada yang dipimpin Cornelis de Houtman berhasil kalah. Malahayati berhasil membuat Belanda menyerah. Penguasa Belanda, Maurits van Oranje bahkan mengirim utusan untuk memberikan surat permintaan maaf pada kerajaan Aceh.

Inggris pun keder sebelum bertempur. Ratu Elizabeth mengirimkan utusannya James Lancaster untuk menyampaikan surat permintaan izin kepada Sultan Aceh. Agar mau membuka jalur pelayaran menuju Jawa.

Gila, Ratu Elizabeth aja se999an.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"