"Malamnya proses finishing dekorasi. Jam 23.00 WIB (ada angin kencang), acara pagi jam 08.00 WIB. Proses finishing malam jam 23.00 langsung seketika ambruk karena hujan beserta angin langsung mati lampu gelap total di desa. Saya langsung ke lokasi tenda sudah rata dengan tanah. Sound system rusak karena terbang padahal berat sampai patah speaker nya," ungkap Eva kepada Wolipop.
Eva menjelaskan jika acara pernikahan kliennya digelar pada 3 September 2024 di Jambi. Namun pelaminannya seketika hancur pada tanggal 2 September 2024.
"Jadi malam itu ngeri suara hujan gemuruh rumah warga rusak pohon banyak tumbang. Rumah kerobohan pohon banyak kerusakan rumah warga. (Pengantin-red) sempat menangis nggak berhenti sampai orang tuanya pingsan," lanjut Eva.
Ia mengungkapkan ketika angin kencang sudah reda, seluruh vendor langsung bergegas memperbaiki pelaminan. Beruntung pernikahan bisa tetap digelar dan tim vendor dapat membangun lagi tenda serta pelaminan yang roboh.
"Akhirnya tetap lanjut pagi akad di dalam rumah untung ada background akad sambil pasang tenda pengganti dari tenda desa. Habis akad penyelesaian tenda desa pelaminan diperbaiki lanjut terpal biru dilepas dari atas pelaminan ganti tenda yang tersisa yang selamat," ucapnya lega.