Christina Martha Tiahahu, Ini 5 Hal yang Patut Ditiru dari Pahlawan Pemberani

Christina Martha Tiahahu, Ini 5 Hal yang Patut Ditiru dari Pahlawan Pemberani

Semangatnya sedalam Laut Banda. Keberaniannya seterjal tebing-tebing yang melingkupinya. Ia adalah Christina Martha Tiahahu, putri tunggal dari Kapiten Paulus Tiahahu.

Ia melawan penjajah dengan gigih dan tetap tenang. Apa sih yang patut ditiru dari pahlawan pemberani seperti Christina Martha? Nih, 5 hal yang patut ditiru dari wanita gigih ini.

1. Belajar Banyak Dari Sang Ayah

1. Belajar Banyak Dari Sang Ayah (tripadvisor.co.za)

Ibunya telah tiada, maka Christina Martha Tiahahu dekat dengan Sang Ayah. Kapiten Paulus Tiahahu ditugaskan Kapiten Pattimura untuk mengambil alih benteng yang dikuasai pemerintah kolonial Belanda.

Benteng Beverwijk di tenggara Saparua. Setiap perjuangan melawan penjajah, Christina Martha nggak pernah tinggal di rumah. Selalu mengikuti langkah perjuangan perlawanan.

Christina Martha Tiahahu mempunyai kedekatan dengan ayahnya. Ia belajar banyak hal, dari cara memegang tombak hingga cara bernegosiasi serta mengkoordinir pasukan. Hal pertama yang patut ditiru adalah belajar dari orang terdekat. 

2. Berkemauan Keras

2. Berkemauan Keras

Sikap keras kepala pada satu kondisi dibutuhkan. Pada perjalanannya, Christina Martha Tiahahu punya sikap keras kepala. Setelah ia dan ayahnya ditangkap pasukan kolonial, Christina Martha bertekad tidak mau dikasihani oleh penjajah.

Dengan keras hati ia menolak untuk menyerah hingga akhirnya diasingkan di ruang kosong di atas kapal. 

Karena menjiwai kemerdekaan, Christina Martha mampu mengatur pertempuran dan membuat kubu pertahanan. Meskipun pada akhirnya jatuh sakit karena menolak diberi makanan dan obat dari penjajah. Tetapi kemauan keras membuatnya konsisten dan nggak menyerah meskipun 'sakit'. 

3. Inisiatif Tinggi

3. Inisiatif Tinggi (shutterstock.com)

Jika inisiatif tak tinggi maka ia nggak akan mengambil keputusan ikut berperang di usia 17 tahun. Pada usia belia ia berani memberi keputusan besar dalam hidupnya. 

Dua ratus tahun yang lalu, wanita usia 17 tahun kebanyakan telah menikah dan berada di rumah. Christina Martha Tiahahu tidak. Ia punya inisiatif untuk ikut andil dalam perjuangan melawan penjajahan.

Buat remaja masa kini, mempunyai inisiatif tinggi itu penting sekali. Dengan memilikinya, maka bisa menentukan pilihan-pilihan hidup semenjak belia.

4. Pemberani

4. Pemberani (shannongeurin.com)

Bagaimana kamu berperang melawan rasa takut dan malu ketika berada di lingkungan baru? Tiru deh Christina Martha Tiahahu. Wanita ini pemberani. Diantara serdadu ia mengayunkan tombaknya. Di tengah perencanaan penyerangan ia melontarkan taktik jitu. 

Keberanian adalah kekuatan besar untuk mengembangkan diri. Jika seseorang punya pikiran terbuka, belajar banyak hal, berani mengungkapkan pikiran dan mengambil keputusan maka tujuan akan dicapai dengan lebih mudah.

5. Tulus

5. Tulus (globalcodeofconduct.org)

Kecuali ketulusan, tidak ada yang cukup untuk membayar sebuah perjuangan. Sebuah usaha yang dilakukan untuk merebut kembali tanah air dari genggaman penjajahan tidak akan tuntas jika dilakukan tanpa ketulusan.

Christina Martha Tiahahu tahu betul bagaimana cara membayar penjajahan. Dengan sekuat tenaga, hati dan pikiran ia kerahkan untuk merebut kemerdekaan. 

Jika langkahmu tak mudah, maka bersikaplah tulus dalam menjalaninya. Tidak ada yang bisa merebut kesuksesan kecuali dengan keringatmu sendiri bukan?

Gambar Christina Martha Tiahahu (wanita.me)

Status sebagai pahlawan ditahbiskan untuk wanita pemberani seperti Christina Martha Tiahahu. Statusmu sebagai wanita mandiri, kamu sendiri yang bisa meraihnya. Yuk, meniru setiap hal positif dari para pendahulu.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"