Operasi face lifting ini biasanya dilakukan oleh orang yang usianya antara 40-70 tahun. Sebab pada rentang usia tersebut, kulit sudah mulai mengalami pengenduran dan penuaan. Prosedur face lifiting ini dapat membuat kulit menjadi lebih mudah dan kencang.
Selain itu, hasil dari face lifting kemungkinan dapat bertahan sekitar 5-10 tahun lamanya. Namun jangan salah sangka, operasi ini tidak menghentikan proses penuaan. Selain itu, operasi ini juga tidak dapat mengurangi kerutan halus, kerusakan akibat sinar matahari, kerutan di sekitar hidung dan bibir atas, atau warna kulit yang tidak merata.
Risiko Operasi Face Lifting
Operasi face lifting memang bisa membuat kamu tampil lebih muda dengan kulit yang kencang, tapi ingat segala sesuatu memiliki risikonya masing-masing, termasuk prosedur ini. Mengutip laman Alodokter, setelah melakukan operas face lifting, kamu kemungkinan akan mengalami sejumlah risiko dan komplikasi. Diantaranya seperti memar, pendarahan, infeksi, dan pelebaran atau penebalan bekas luka setelah operasi.
Tidak hanya itu, operasi face lifting juga dapat menyebabkan kerontokan rambut di sekitar lokasi sayatan, asimetri antara dua sisi wajah, dan terjadinya kerusakan saraf sementara, yang ditandai dengan gangguan fungsi otot atau kebas.
Karena itu, sebelum melalukan operasi face lifting, sebaiknya konsultasikan betul-betul pada dokter yang bersangkutan. Sebab jika kamu penderita diabetes, hipertensi, perokok, dan orang dengan riwayat kenaikan dan penurunan berat badan yang berulang, maka kamu berisiko tinggi mengalami perdarahan, penyembuhan luka yang lebih lama, hematoma, hingga komplikasi jantung.
Nah, sekarang sudah tahu kan apa itu operasi face lifting beserta serba-serbinya. Walaupun cukup efektif untuk mengatasi masalah penuaan, namun kamu tetap harus waspada dengan risikonya. Jadi, tertarik mencoba?