Bermingu-minggu dengan covid-19 yang menghantui dan akses yang terbatas bikin banyak orang stress. Apalagi kalau kamu harus di rumah dan masih tetap bekerja. Rasanya gak ada gari libur atau bosan melanda.
Coba deh tengok peralatan dapur. Apakah apa yang kamu punya bisa digunakan untuk baking atau bikin kue? Karena kegiatan ini adalah salah satu pelepas stress saat berada di rumah.
Kalau jadinya enak, bukan cuma kamu yang merasa senang dan puas. Tapi semua orang rumah pasti akan memakannya dengan gembira dan berterimakasih.
Ketika orang-orang merasa cemas, mereka mencari sesuatu untuk dilakukan, pengalih perhatian. Memanggang kue adalah salah satu kegiatan pilihan.
Dr. Mary McNaughton-Cassill, seorang psikolog klinis dengan latar belakang manajemen stres dan seorang profesor psikologi di Universitas Texas, bikin kue membuatmu lebih kreatif. Menambahkan rasa, mengubah warna, membentuk bentuk. Maka kamu punya pemicu sensorik.
"Aroma rempah-rempah dan vanila menenangkan dan sering mengingatkan kita pada saat-saat bahagia. Aroma penciuman terutama terkait dengan area otak yang melibatkan emosi dan memori," sarannya.
Manusia secara alami mendambakan rutinitas, dan itulah yang menjadi akar dari membuat kue bisa jadi pelepas stress.
"Ada ritme atau pola memanggang," kata Dr. Mary McNaughton-Cassill. "Rasanya akrab dan bahkan bisa mengarah ke kondisi sadar," tambahnya.
Perhatian penuh adalah kualitas kesadaran dan keterlibatan yang mengarah pada refleksi daripada reaksi. Banyak psikolog percaya itu adalah salah satu cara terbaik untuk memerangi kecemasan dan depresi.
Pas kamu membuat kue, kamu akan fokus dan konsentrasi pada apa yang dilakukan. Kurangnya perhatian selama aktivitas yang membutuhkan ketelitian ilmiah seperti itu dapat mengacaukan segalanya.