Menjadi orang tua itu sulit! Ketika kamu hanya ingin buang air kecil atau mandi selama lebih dari dua menit, ada saja langkah kaki kecil di luar pintu yang bisa sangat membuat frustrasi. Atau, ketika anakmu menumpahkan sesuatu, menangis berjam-jam, dan mogok makan. Kamu pasti kesal banget sampai sering kelapasan marah-marah. Bener gak?
Namun, studi menunjukkan bahwa berteriak membuat anak lebih agresif, secara fisik dan verbal. Sebagai orang tua, meninggikan suara sampai berteriak bisa menakuti anak-anak dan membuat mereka merasa tidak aman. Cara ini juga telah terbukti menyebabkan efek jangka panjang, seperti kecemasan, kepercayaan diri rendah, dan peningkatan agresi.
Orang tua yang tenang membuat anak merasa dicintai dan diterima meskipun berperilaku buruk. Ada banyak respons yang bisa kamu pilih saat menghadapi situasi yang membuat darahmu mendidih.
Nah, agar bisa tetap jadi ibu yang tenang dan namaste seperti Jennifer Bachdim. Yuk, simak tips berikut ini:
1. Pikirkan Konsekuensi dari Sikap Marahmu
Sebelum memarahi anak-anak atau mengambil tindakan yang kamu anggap pantas, pertimbangkan bagaimana efeknya ke anak.
2. Beri Dirimu Waktu Istirahat.
Waktu istirahat tidak hanya untuk anak kecil. Orang dewasa juga membutuhkan waktu istirahat atau istirahat sejenak untuk menenangkan diri. Tarik napas dalam-dalam, beri dirimu beberapa menit untuk menjernihkan pikiranmu. Kamu nantinya akan berada di tempat yang lebih baik untuk membuat keputusan yang tepat.
3. Tanyakan pada Diri Sendiri Mengapa Kamu Kesal
Apakah seseorang secara fisik menyakitimu? Apakah mereka mengecewakanmu? Cari tahu mengapa kamu frustrasi, dan apa yang harus kamu lakukan untuk dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
4. Pelajari dan Praktikkan Teknik Relaksasi.
Semakin santai kamu sebagai orang tua, semakin kecil kemungkinanmu untuk marah. Teknik relaksasi juga bisa membantumu tenang setelah marah. Pelajari cara menenangkan diri.
5. Cari Solusi, daripada Mencoba Membuat Dirimu Merasa Lebih Baik.