Sebelum penyerangan tersebut terjadi, ternyata Pangeran Timur sudah mewariskan kekuasaannya ke Retno Dumilah, putrinya.
Retno Dumilah adalah Bupati Perempuan pertama di Jawa. Yang menguasai dan membawahi 15 kabupaten di sekitar Purabaya. Pusat Purabaya setelah penyerangan kemudian harus berpindah ke Wonosari atau Kota Miring.
Danang Sutawijaya lalu mengubah nama Purabaya menjadi Bediyun. Artinya sendang (bedi) dan perang (ayun). Nama Bediyun kemudian berubah menjadi Madiun.
Setelah itu, Retno Dumilah diboyong ke Mataram sebagai rampasan perang. Ia lalu ditempatkan di wilayah Pleret Bantul sampai menutup usia dan disemayamkan bersama raja di pemakaman raja-raja di Imogiri.