Cleanse, tone, moisturize, tiga langkah uang udah jadi dasar dari banyak rutinitas perawatan kulit selama beberapa dekade. Meskipun langkah pertama dan terakhir jelas tidak dapat dinegosiasikan, apakah toner benar-benar diperlukan? Apa itu toner? Gimana pro dan kontranya?
Toner adalah cairan yang dimaksudkan untuk menghilangkan sisa make up, kotoran, dan minyak setelah dibersihkan. Di masa lalu (sekitar tahun 90-an), toner justru menyebabkan kulit terlalu kering. Saat ini, toner lebih canggih. Banyak yang bebas alkohol, jadi gak bikin. Setiap formula berbeda dan mungkin mengandung bahan pelembab, antiinflamasi, antioksidan, atau pengelupasan.
Salah satu kelebihan toner adalah dapat meminimalkan tampilan pori-pori. Ini juga menyeimbangkan tingkat pH kulit, memulihkan keadaan asam dan lebih mampu menyerap kelembaban dan nutrisi dari serum dan krim yang digunakan setelahnya.
Jadi, apakah perlu toner? Secara teknis, tidak. Tetapi yang tepat, bila digunakan dengan benar, pasti dapat membantu memperbaiki kulit kamu.
Ada begitu banyak opsi untuk toner di pasaran. Berikut adalah beberapa pilihan yang bagus untuk setiap jenis kulit. Pilihlah toner sesuai dengan jenis kulitmu. Apakah kering, berminyak atau kombinasi. Selalu baca label toner dan penggunaannya dengan benar.
Terutama untuk jenis kulit yang punya keluhan khusus. Misalnya kulit sensitif dan berjerawat. Pilhlah toner yang lembut dan mengandung antiseptik. Untuk kulit kusam kamu bisa mencoba toner dengan kandungan asam glikolat dan asam alfa hidroksi. Bisa untuk menyingkirkan sel-sel kulit mati.
Toner digunakan setelah pembersihan dan pengelupasan, siang atau malam, atau keduanya. Cara terbaik untuk menggunakannya adalah ketika kulit masih sedikit lembab sehingga menyerap ke dalam kulit dengan lebih baik. Secara tradisional, toner diterapkan dengan menyapunya dengan kapas. Tetapi beberapa orang suka menepuknya seperti serum. Kedua cara ini bisa digunakan kok.