Ternyata Pemeran Hantu Film Horor KKN Desa Penari Cuma Dibayar Rp 75 Ribu, Ini Penjelasannya

Ternyata Pemeran Hantu Film Horor KKN Desa Penari Cuma Dibayar Rp 75 Ribu, Ini Penjelasannya

Melihat kesuksesan film horor KKN Desa Penari yang sudah disaksikan hingga 7 juta kali sejak hari penayangan, ternyata muncul sebuah kabar menghebohkan.

Baru-baru ini, viral di media sosial pengakuan warga Dusun Ngluweng, Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen, Gunungkidul yang menjelaskan jika kelibatannya menjadi sosok hantu di sebuah adegan film itu hanya dibayar sedikit.

Pria bernama Subando mengungkapkan penglamannya hingga jumlah bayaran yang didapatnya selama menjalani proses syuting.

"Saya itu didapuk (diminta) jadi hantu. Selain itu saya juga ikut jaga di sini," kata Subardo dikutip dari video viral di Twitter.

Viral pengakuan pemain hantu di film KKN Desa Penari yang cuma dibayar Rp 75 ribu (instagram.com)

Subardo lalu menceritakan bagaimana dirinya bersama 50 warga lainnya mengikuti proses syuting.

Mulai dari penggunaan riasan wajah hantu yang tak boleh dihapus selama 24 jam, hingga harus menunggu di dalam bus ber-AC supaya riasan tak luntur.

Di samping itu, ketika syuting berlangsung, mereka diminta untuk memejamkan mata. Bahkan, mereka kerap diminta untuk mengulang beberapa adegan apabila ada salah satu pemain yang terlihat mengedipkan mata atau melakukan gerakan lain.

Atas keikutsertaan Subardo bersama warga lainnya itu, ia mengaku hanya dibayar Rp 75 ribu dengan proses waktu selama 1 hari penuh.

"Bayangkan mata tak boleh berkedip dalam waktu yang lama. Kami dibayar Rp75 ribu sekali pengambilan gambar," terangnya.

Di samping soal pengalaman pengambilan gambar dan upah, Subardo membagikan kejadian mistis yang dialami oleh seorang kru yang kesurupan selama proses syuting.

"Saya sendiri yang menunggui kru di rumah sakit. Kru itu harus dilarikan ke rumah sakit karena alami gangguan pernafasan," terangnya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"