Saat hatinya sedang hancur, seorang teman mengontak Jovanka. Memang teman Jovanka bukan beragama Islam melainkan Kristen Protestan. Jovanka diajak ke ibadah persekutuan doa. Jovanka pun mengiyakan dan datang ke ibadah itu. Itu kali pertama Jovanka mengenal agama Kristen Protestan lewat ibadah persekutuan doa. Saat mengikuti persekutuan doa, Jovanka seperti mendapatkan kekuatan baru.
Jovanka Mardova mendapatkan dukungan dari ayahnya yang seorang muslim ketika harus pindah agama. Sang ayah tidak menghakimi putrinya meski meninggalkan agama Islam. Kini ayah Jovanka sudah meninggal dunia.