Salah satu lokasi upacara melukat yang terkenal adalah di kompleks pura Tirta Empul, Tapaksiring, Bali. Tirta Empul sendiri memiliki arti air suci yang keluar dari tanah. Pura Tirta Empul sendiri dipilih karena di tempat ini terdapat air yang berasal dari air mata murni. Maka tak heran jika seseorang setelah melakukan prosesi melukat ini menjadi segar.
Upacara Melukat akan dipimpin oleh seorang pemangku. Dengan sesajian seperti Canang Sari yang disajikan setelah diberikan mantra-mantra. Orang yang akan melakukan upacara ini sebelumnya akan dimantrai lebih dahulu oleh pemangku. Setelah itu akan disiram oleh air kelapa gading, kemudian dilanjutkan dengan membasuh diri di mata air yang diyakini membawa berkah.
Tidak hanya umat Hindu di Bali dan masyarakat lokal saja yang boleh mengikuti prosesi ini. Wisatawan pun dibolehkan ikut serta. Saat melakukan prosesi ini, wajib menggunakan kamen atau semacam sarung adat khas Bali yang biasa dikenakan oleh umat Hindu saat bersembahyang didalam pura. Tapi, pengunjung wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk mengikuti upacara Melukat dan juga tidak diperbolehkan untuk memasuki area pura.
Masyarakat Bali percaya bahwa ritual upacara Melukat ini dapat mendatangkan berkah dari sang Pencipta. Hal ini dipercaya karena,setelah melewati prosesi melukat jiwa seseorang akan lebih bersih dan mudah mendapatkan keberkahan.
Upacara Melukat sendiri dipercayai bisa membersihkan diri manusia dari unsur-unsur negatif seperti mudah marah dan selalu cemas. Unsur-unsur yang dianggao dapat menggangu keseimbangan hidup. Oleh karena itu, perlu diadakan penyucian diri dengan upacara Melukat, sebagaimana yang dilakukan oleh Jerinx SID.