Lari Bertelanjang Kaki vs Pakai Sepatu, Lebih Sehat Mana?

Lari Bertelanjang Kaki vs Pakai Sepatu, Lebih Sehat Mana?

Berlari adalah salah satu bentuk penggerak terpenting bagi manusia bipedal. Manusia purba menggunakan aktivitas berlari untuk berburu mangsa, melarikan diri dari hewan berbahaya, dan mempercepat komunikasi dengan desa-desa yang jauh.

Catatan sejarah awal juga menunjukkan bahwa lari merupakan acara olahraga penting lebih dari 2.700 tahun yang lalu. Pada Olimpiade pertama yang diadakan pada tahun 776 SM di Olympia, Yunani, hanya ada satu cabang olahraga atletik, yaitu lari 190 meter.

Selain itu, vas-vas Yunani dari abad ke-5 hingga ke-6 SM dihiasi dengan gambar pria yang sedang berlari. Oleh karena itu, lari tidak hanya merupakan bentuk penggerak yang penting bagi nenek moyang kita, tetapi juga telah menjadi salah satu bentuk olahraga selama ribuan tahun.

Lari Tanpa Sepatu Bagus untuk Efisiensi Metabolisme

Contoh peserta lari yang tidak memakai alas kaki (doktersehat.com)

Lari tanpa alas kaki tampaknya memiliki satu manfaat yang jelas dibandingkan lari dengan sepatu: berlari tanpa alas kaki lebih efisien secara metabolik dibandingkan lari dengan sepatu. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa berlari dengan sepatu meningkatkan penyerapan oksigen dibandingkan berlari tanpa alas kaki dan juga meningkatkan pengerahan tenaga dan detak jantung dibandingkan berlari tanpa alas kaki.

Penjelasan yang paling mungkin untuk peningkatan efisiensi metabolisme lari tanpa alas kaki adalah bahwa penambahan massa sepatu menciptakan biaya energi ekstra bagi pelari untuk mempercepat ekstremitas bawah mereka ke depan pada setiap langkah lari.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"