Sebagai pertandingan dan ajang eksibisi, pertandingan cabor esports berbeda dengan pertandingan olahraga lainnya. Peniadaan nilai medali pada cabor ini digunakan untuk mengubah paradigma masyarakat soal gim. Hal ini sesuai dengan permintaan dari Dewan Olimpiade Asia (OCA/Olympic Council of Asia) yang saat ini diketahui oleh Syeikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah.
Sebelumnya, OCA bekerja sama dengan Alisports pada tahun 2017 dan menyepakati bahwa esports akan menjadi cabang prestasi mulai di Asian Games Hangzhou 2022. Penyelenggaraan di Indonesia sendiri menjadi salah satu uji coba kompetisi esports di level ini.
Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan oleh Asian Electronic Sports Federation, pertandingan esports di Asian Games 2018 akan dimulai pada 26 Agustus mendatang. Indonesia sebagai tuan rumah mengirimkan tim untuk turut berkompetisi di enam jenis games yang dipertandingkan pada cabor esports.
Kalo udah dibahas sebelumnya, kita kasih lanjutan dari gim-gim yang akan dipertandingkan dalam cabor esports, seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
4. Clash Royale
Gameplay Clash Royale (YouTube)
Barangkali banyak juga di antara pembaca yang memainkan gim ini. Game yang dikembangkan dan dipublikasi oleh Supercell ini menggabungkan unsur dari gim kartu, pertahanan tower, dan MOBA. Gim yang dirilis yang dirilis Maret 2016 ini telah diunduh lebih dari 100 juta pengguna dan mendapatkan poin 4,6 di Play Store.
Sebagaimana disebutkan di awal, gim ini berhasil melebur unsur-unsur MOBA dan gim kartu. Permainannya berupa satu lawan satu, dan kedua pemain dalam bertanding akan bersaing untuk meruntuhkan kastil raja masing-masing. Untuk mencapai kastil, penting bagi pemain untuk menghancurkan tower. Nah, untuk menghancurkannya, dibutuhkan kartu.
Tak melulu kartu, waktu juga penting. Banyaknya tantangan yang ada di dalam gim ini membuatnya layak untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam cabor esports Clash Royale, tim Indonesia akan diwakili oleh Ridel Sumarandak (Benzel Ridel).