"Jika saya kehilangan seekor kambing, saya harus membayarnya. Kami miskin. Kami miskin. Kami harus berhati-hati dalam melakukan pekerjaan kami," ungkap Eko Yuli Irawan, dikutip dari situs resmi Olimpiade.
Ia sendiri mulai tertarik dengan angkat besi sekitar tujuh tahun silam. Bermula dari hanya melihat orang berlatih di sebuah klub, akhirnya Eko diajak oleh salah satu pelatih untuk ikut serta dalam latihan.
Perjuangan Eko untuk menjadi atlet sempat terhambat karena dilarang oleh ibunya. Alasannya cukup mendasar, Eko sebagai laki-laki diwajibkan untuk membantu menambah penghasilan keluarnganya.
Namun berkat kemauan keras serta kegigihannya, kini Eko meraih hasil yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Tidak hanya keluarganya, Indonesia patut bangga memiliki atlet angkat besi seperti Eko Yuli Irawan.