Kejadian mengejutkan dialami oleh tim futsal putra Kabupaten Blitar menghadapi tim futsal putra Kota Malang. Salah satu pemain futsal Kabupaten Blitar ditendang saat sujud setelah timnya mencetak gol. Pada pertandingan itu dimenangkan tim futsal Kabupaten Blitar dengan skor 5-0.
Sebenarnya pertandingan futsal berjalan baik-baik saja sampai babak pertama selesai. Tim Kabupaten Blitar unggul 2-0 pada babak pertama. Namun memasuki babak kedua, tensi pertandingan meningkat. Tim futsal Kota Malang kesulitan untuk membongkar pertahanan lawan sampai-sampai mulai tersulut emosinya setelah tim Kabupaten Blitar menambah dua gol, menjadi 4-0.
Beberapa pemain tim futsal Kota Malang bermain keras cenderung kasar. Bahkan wasit sampai menghadiahi 3 kartu merah kepada tim futsal Kota Malang dengan total 10 pelanggaran terjadi. Sampai akhirnya tim futsal Kabupaten Blitar mendapatkan hadiah penalti di babak kedua.
Pemain futsal Kabupaten Blitar bernama Niko menjadi algojo dan berhasil menceploskan bola ke gawang lawan. Setelah Niko berhasil mencetak gol, pemain Kabupaten Blitar bernama Hanafi langsung sujud syukur. Namun di dekatnya terdapat pemain futsal Kota Malang yang langsung menendang bagian bahu Hanafi.
Kejadian itu membuat suasana pertandingan makin panas. Namun para pemain futsal Kabupaten Blitar berusaha tenang dan tidak berusaha memprovokasi wasit agar memberikan hukuman tegas kepada pemain yang sudah menendang bahu Hanafi.
Sontak wasit tidak segan-segan langsung memberikan kartu merah kepada pemain bernomor punggung 7 usai menendang Hanafi. Meskipun sempat protes namun akhirnya pemain itu menerima hukuman dari wasit. Kejadian itu memang disayangkan karena memicu kekerasan dan melanggar sportifitas dalam pertandingan olahraga.