Cerita Unik Transfer Pemain Sepakbola Dunia

Cerita Unik Transfer Pemain Sepakbola Dunia

Menjelang bursa transfer musim 2018-2019 yang dibuka pada Juni 2018, belum ada aktivitas klub dunia yang menggegerkan berita sepak bola. Seperti tahun lalu ketika Paris Saint-Germain membeli Neymar dari Barcelona dengan harga Rp 3,5 triliun. Yang memecahkan transfer Pogba dan Ronaldo di dua musim sebelumnya.

Namun ga selamanya transfer pemain dengan nilai jor-joran yang menarik pembicaraan. Beberapa proses perpindahan pemain antar klub memiliki cerita unik yang hampir tidak nyata. Cerita tersebut antara lain:

1. Dibayar dengan daging babi, lemari penuh eskrim, dan minyak zaitun

Klub sepakbola amatir di Eropa kadang tidak memiliki cukup dana untuk membeli pemain. Seperti Jiul Petrosani, klub asal rumania yang mendapat 500 kg daging babi dari klub Valcea untuk salah satu pemainnya di tauhn 1998. Klub akhirnya menjual daging tersebut untuk membayar gaji pemain.

Begitu juga dengan pemain asal Ghana, Mohammed Sumaila yang setuju untuk bermain di klub amatir Turku, Yorukalispor. di tahun 2017 Ia tahu bahwa klub tak memiliki cukup dana, namun mereka memiliki 10 liter minyak zaitun sebagai ganti gaji.

Tak hanya klub amatir, Manchester United juga pernah membeli pemain tidak menggunakan uang. Tapi sebuah lemari es penuh es krim kepada seorang Hugh McLenahan kala ia masih berusia 18 tahun. Peristiwa ini terjadi di tahun 1928, Hugh sendiri adalah seorang pedagang es krim yang akhirnya menjual es krim hasil transfer dirinya.

2. Berpindah klub hanya hitungan jam

Manchester United kembali menorehkan cerita unik dalam transfer pemain. Di tahun 1973 klub ini mendapatkan jasa pemain bernama Lou Macary beberapa jam setelah sang pemain menyatakan sepakat berlabuh ke Liverpool.

Ketika di Anfield, Macary telah berbicara dengan Bill Shankly, manajer Liverpool, untuk bergabung. Namun ketika ia menuju ke tribun stadion untuk laga Liverpool kontra Burnley, ia tak sengaja bertemu Paddy Crerand, asisten manajer Man United. Terjadi negosiasi dan yap, Macary lebih memilih MU ketimbang Liverpool.

3. Marcelo Bielsa dapat menebak pemain dari kakinya

Pelatih asal Argentina ternyata memiliki bakat dalam scouting talenta muda. Ia cukup melihat kaki dari pemain cilik berusia belasan tahun, ia bisa memprediksi apakah pemain ini menjadi pemain hebat atau tidak.

Salah satu tebakan Bielsa adalah kaki Mauricio Pochettino yang pada tahun 1987 masih berusia 14 tahun. Mauricio waktu itu sedang melakoni tes di klub Newell's Old Boys. Pochettino tidak menyangka bahwa Bielsa akan tertarik dengan kakinya. "Dia mencari kaki seorang pesepak bola. Sebagai gantinya, dia menemukan kaki seorang bocah gemuk," kenang Pochettino.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"