Meski kompetisi Liga Indonesia atau Liga 1 masih terhenti namun pemain sepak bola Indonesia masih mendapatkan bayaran dalam bentuk gaji. Di Indonesia terdapat beberapa pemain yang memiliki gaji paling mahal di tahun 2022. Memang mayoritas pemain adalah naturalisasi. Siapa sajakah mereka?
Marc Klok
Marc Klok disebut jadi pemain berpaspor Indonesia yang memiliki gaji paling tinggi. Marc saat ini membela Persib Bandung. Gajinya dalam setahun mendapatkan Rp 7,8 miliar. Setelah membawa klub lamanya Persija Jakarta meraih Piala Menpora, Marc pun pindah klub dengan iming-iming gaji cukup besar.
Pemain yang lahir dan besar di Belanda sudah cukup lama bermain di Liga Indonesia. Ia pernah membela PSM Makassar selama beberapa tahun. Marc memposisikan diri sebagai gelandang serang dan mengatur tempo permainan.
Stefano Lilipaly
Pemain naturalisasi berikutnya yang masuk dalam daftar pemain Indonesia bergaji besar adalah Stefano Lilipaly. Lilipaly adalah pria berdarah Belanda dan Indonesia yakni Maluku. Lilipaly yang berposisi sebagai penyerang mulai dikenal sebagai pemain Bali United hingga masuk timnas senior Indonesia.
Berhasil membawa Bali United jadi juara membuat Lilipaly akhirnya pindah ke klub kaya asal Kalimantan, Borneo FC. Dalam setahun kabarnya Lilipaly mendapatkan gaji tahunan sekitar Rp 6,8 miliar.
Pratama Arhan
Pratama Arhan memang sekarang tidak bermain di Indonesia. Mantan punggawa PSIS Semarang ini dipinang klub asal Jepang, Tokyo Verdy. Pesona Arhan menarik perhatian klub luar negeri terjadi ketika ia tampil memukau dalam ajang piala AFF 2020 lalu.
Di Jepang gaji Arhan melonjak naik dibandingkan saat masih bermain di Indonesia. Arhan konon mendapatkan gaji tahunan sebesar Rp 5,65 miliar per tahun. Bisa jadi gajinya akan naik jika ia berhasil membawa klub tersebut menjadi juara.
Ezra Walian
Nama berikutnya adalah Ezra Walian. Ezra adalah pemain naturalisasi yang lama bermain sepak bola di Belanda. Kini Ezra membela klub Persib Bandung. Ezra dikabarkan menerima gaji per tahun sebesar Rp 4,78 miliar. Sayangnya penampilan Ezra dikritik karena belum menunjukan kelasnya sebagai penyerang yang haus gol.