Virus Corona Bukan Senjata Biologis, Faktanya Ada Laboratorium Kemanan Tingkat Tinggi di Wuhan

Kabar terbaru hingga 27 Januari 2020, lebih dari 3.000 orang terkena virus corona. Sejauh ini, lebih dari 80 orang meninggal.

Tiga belas kota telah di karantina dengan populsi mencapai 35 juta jiwa. Udah kayak film fiksi ilmiah ya gengs? Tapi tenang, mereka yang terkena virus gak jadi zombi kok. Meskipun memang ini adalah wabah terbesar memasuki tahun 2020.

Ada pihak-pihak yang bertanya-tanya. Apakah Coronavirus Senjata Biologis?

Wuhan Coronavirus diyakini berasal dari pasar yang berlokasi di Wuhan, provinsi Hubei. Para ilmuwan yakin bahwa virus itu berasal di Wuhan karena kota ini merupakan pusat penyebaran dan memiliki jumlah kasus terbesar.

Ada beberapa kontroversi tentang bagaimana tepatnya, wabah corona virus ini dimulai.

Wuhan adalah tempat beberapa laboratorium penelitian biologi besar Tiongkok. Institut Virologi Wuhan adalah laboratorium penelitian biologi paling maju di Cina.

Danny Shoham, mengaku sebagai mantan perwira intelijen militer Israel. Membuat tulisan tentang kemungkinan virus ini adalah senjata bilogis yang bocor.

Shoham percaya bahwa Institut Virologi Wuhan mungkin membantu militer Tiongkok dalam program perang biologisnya.

Kemungkinan infeksi virus terjadi baik sebagai kebocoran atau sebagai infeksi tanpa disadari dalam ruangan dari seseorang yang biasanya keluar dari fasilitas yang bersangkutan. Namun sejauh ini tidak ada bukti atau indikasi untuk kejadian seperti itu.

Pada tahun 2017 virus mirip SARS dapat lolos dari laboratorium yang didirikan tahun itu di Wuhan, Cina, untuk mempelajari beberapa patogen paling berbahaya di dunia. Seperti SARS dan Ebola.

Kini virus corona secara misterius menjangkiti manusia dan menyebar di belasan negara dunia.

Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan terletak sekitar 20 mil jauhnya dari Pasar Makanan Laut Huanan. Tempat di mana para peneliti awalnya menduga virus berasal.