Bukti menunjukkan bahwa tingkat testosteron dan asupan karbohidrat dan protein berkorelasi terbalik. Mengurangi asupan produk olahan dan susu serta memodifikasi asupan karbohidrat dalam diet penelitian mungkin bertanggung jawab atas peningkatan kadar testosteron di antara peserta.
Selain itu, makanan penelitian ini diperkaya dengan antioksidan dan vitamin, yang memainkan peran penting sebagai antioksidan non-enzimatik untuk melindungi DNA sperma dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.
Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa mengonsumsi makanan Mediterania rendah karbohidrat dan 80% organik yang kaya akan kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau dapat bermanfaat bagi kesehatan reproduksi pria.
Ayo bapak-bapak yang sedang program, bisa dicoba diet mediterania ini!