Buah dengan nama latin 'Carica papaya L.' atau yang dikenal sebagai pepaya merupakan tanaman herba tropis yang penting secara ekonomi dengan banyak aktivitas biologis.
Dalam pengobatan tradisional, berbagai bagian pohon pepaya (daun, batang, akar, buah dan biji) dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit.
Itu karena sifatnya yang antikanker, antiinflamasi, antimikroba, antidiare, penyembuhan luka, larvasida, ansiolitik, neuroprotektif, hepatoprotektif, antidiabetes, antihiperlipidemia, antiobesitas, antiulkus, antitrombositopenik, anthelmintik, dan aktivitas kontrasepsi. Aktivitas farmakologi ini mungkin disebabkan oleh banyaknya senyawa bioaktif di berbagai bagian pepaya.
Masyarakat kita mengkonsumsi buah pepaya yang matang sebagai hidangan sarapan atau hidangan penutup, atau bahkan dirujak untuk snack saat cuaca panas.
Pepaya muda juga biasa dimasak sayur. Biasanya diserut atau diraja tipis untuk dioseng dengan bawang-bawangan dan cabai.
Pepaya mengandung antioksidan seperti vitamin A & E, flavonoid, mineral, dan asam pantotenat yang penting dalam meningkatkan fungsi kardiovaskular dan melindungi tubuh dari penyakit seperti kanker usus besar.
Sementara itu, biji pepaya mengandung mineral seperti: magnesium, kalium, kalsium, tembaga, dan seng. Serta senyawa fenolik seperti benzylisothiocyanate, glukosinolat, tokoferol (α dan δ), β-cryptoxanthin, β-karoten dan karotenoid. Penelitian telah menunjukkan pentingnya karotenoid bagi manusia sebagai agen anti kanker dan mencegah katarak karena karakteristik antioksidan dan pembasmi radikal yang efisien.
Nah, gimana? Tertarik untuk rajin makan pepaya demi manfaat kesehatannya yang super gak?