Seorang Suami Ungkap Soal Kepergian Sang Istri Usai Suntik Payudara

Seorang Suami Ungkap Soal Kepergian Sang Istri Usai Suntik Payudara

Seorang pria menceritakan kisah kepergian istrinya untuk selamanya, usai melakukan prosedur pembesaran payudara.

Pria ini bercerita soal istrinya, Chen Wei San, yang belum lama melakukan perawatan untuk mengencangkan wajah. Ia lalu tiba di sebuah rumah di Skudai, Johor, pada 29 Juli 2023, dimana sang pemilik rumah mengaku sebagai ahli facial.

Ketika sampai, wanita tersebut membujuk Chen untuk melakukan pembesaran payudara dengan menyuntikkan dermal filler ke area dada.

Dari keterangan suami, Chen merasa pusing dan sakit di area dadanya usai melakukan filler. Chen mengira kalo reaksi itu normal dan ia tak berniat untuk mengunjungi ke rumah kecantikan tempat perawatannya.

Akan tetapi esoknya, kondisi sakit Chen makin parah sehingga ia pun memeriksakan diri ke dokter. Dari keterangan dokter, Chen berada dalam situasi berbahaya.

Sang dokter mengatakan jika Chen mengalami overdosis obat sehingga ia harus mendapatkan perawatan intensif ke rumah sakit.

Pada 1 Agustus 2023, kondisi Chen kian memburuk hingga ia tak bisa berjalan. Bagian punggung dan kakinya pun ikut sakit. Kemudian, selang sehari di rumah sakit, Chen dirawat di ICU dan dinyatakan meninggal dunia 2 jam kemudian.

Seperti diberitakan media lokal Oriental Daily, meninggalnya Cgen diklasifikasikan sebagai kasus 'kematian mendadak'. 

Ilustrasi prosedur pembesaran payudara (via pexels)

Akan tetapi, pihak keluarga tak terima karena dianggap kematian Chen tidaklah wajar. Mereka menuntut kepada ahli kecantikan untuk bertanggung jawab.

"Ini sangat tidak adil. Dia (ahli kecantikan) sudah membuat orang terbunuh dan masih bisa lolos tanpa ditangani atau dihukum," kata suami Chen.

Ketua Komite Kesehatan dan Persatuan Negara Johor, Ling Tian Soon, memberi saran untuk keluarga Chen mengadu ke Departemen Kesehatan Johor

Pihak yang memiliki otoritas akan memeriksa apakah ahli kecantikan tersebut memiliki izin dan beroperasi sesuai standar prosedur keamanan. Ling juga mendesak masyarakat untuk memastikan bahwa klinik tersebut disertifikasi oleh Kementerian Kesehatan Malaysia dan bahwa orang yang menyediakan layanan tersebut memiliki lisensi yang relevan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"