Pernah mendengar istilah krisis eksistensial? Krisis eksistensial merupakan masalah internal yang berhubungan dengan arti hidup dan eksistensi diri. Biasanya, pemicu masalah ini disebabkan oleh adanya peristiwa yang bersifat traumatik atau tragis. Lalu membuat seseorang mempertanyakan arti kehidupannya dan eksistensi diri. Nggak jarang, masalah ini akan menjadikan orang tersebut depresi, resah dan cemas.
Lantas, apa saja yang perlu kamu ketahui kalau kita menjadi salah satu korbannya?
1. Ketahui apa penyebabnya
Kenali penyebab krisis eksistensial (theindianexpress.com)
Orang yang mengalami krisis eksistensial biasanya akan sering bertanya-tanya dalam pikiran, seperti: apa artinya ini semua? Apa gunanya? Dan sebagainya.
Dengan munculnya pertanyaan-pertanyaan tersebut, seseorang bisa mudah merasa cemas dan tertekan. Namun, krisis eksistensial merupakan hal yang berbeda dengan depresi. Pengalaman rasa cemas atau depresi biasanya terjadi dalam satu rangkaian, mulai dari yang ringan, sementara, umum, terus-menerus dan parah.
Selain itu, beberapa orang mungkin juga pernah mengalami ketakutan yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya fobia terhadap suatu benda. Namun, krisis eksistensi bisa memiliki gejala serupa dengan depresi, tapi tetap berbeda. Krisis eksistensi mengalami perasaan yang penuh dengan kebingungan akan makna kehidupan.